Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Situbondo Gelar Ritual Hindari Suami Selingkuh

Kompas.com - 20/11/2013, 20:01 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

SITUBONDO, KOMPAS.com - Ada ritual menarik yang menjadi adat di Desa Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, untuk menjaga keluarga sakinah agar pasangannya tidak berselingkuh. Mereka menggelar ritual pawai "Komantan Korong" atau pengantin kurung dalam sebuah acara pernikahan, Rabu (20/11/2013). 

Dinamakan demikian karena dalam ritual itu pengantin laki-laki akan dimasukkan ke dalam kurungan. Pengantin laki-laki yang ada di dalam kurungan itu lalu diarak mengelilingi sejumlah desa yang tersebar di sekitar Asembagus.

Ritual Komantan Korong ini dilakukan sebagai simbol agar kehidupan keluarga mereka bahagia serta menjadi keluarga sakinah. Pengantin laki-laki yang dimasukan ke dalam kurungan didoakan tak berselingkuh dengan perempuan lain. 

Usai melakukan ritual Komantan Korong, sejumlah  warga juga melakukan ritual tolak bala atau menolak sial untuk mengantisipasi terjadinya musibah  dalam memasuki penghujan tahun 2013 ini. 

Ritual dilakukan dengan tarian "Muang Sankal" yang artinya membuang sial atau tarian tolak balak. Ritual sakral ini dilengkapi  dengan sesajen dipimpin tokoh adat setempat.

"Kegiatan ritual Komantan Korong dan ritual Muang Sial ini sudah ada pada tahun 1800-an, saat dua orang pangeran Sumenep turun ke Asembagus. Namun, tradisi ini sempat terjadi pasang surut dalam beberapa tahun terakhir ini, sedangkan tradisi ini kembali dihidupkan karena budaya lokal di Asembagus ini perlu melestarikan budaya bersejarah ini,” terang Wakil Bupati Situbondo Rahmad.

Menurut budayawan lokal, Edi Mulyono, dalam ritual Muang Sial rata-rata para penarinya masih perawan yang dilengkapi dengan sesajen. Dalam tarian ini diharapkan para penarinya segera mendapatkan jodoh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com