Andi Fairan mengatakan jika diamati, kurir narkoba rata-rata berasal dari daerah yang sama dan bekerja menjadi TKI di Malaysia. "Memang Bandar Udara Adi Sucipto menjadi salah satu target pintu masuk narkoba. Saya salut dengan petugas Bea Cukai yang sigap dalam pengamatan dan berhasil mengagalkan penyelundupan sabu-sabu," kata Komisaris Besar Andi Fairan, Sabtu (09/11/2013).
Ia menegaskan, kepolisian akan menyelidiki kasus kurir narkoba terutama yang berusaha masuk melewati pintu bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Sebab rata-rata kurir narkoba yang berhasil ditangkap berasal dari satu daerah. Mereka rata-rata berasal dari Madura, Jawa Timur.
"Kami akan menyelidiki, apakah jaringannya sama dengan yang sebelumnya pernah ditangkap karena mereka berasal dari satu daerah," lanjut Andi.
Andi menuturkan tidak menutup kemungkinan shabu-shabu yang dibawa oleh " AF" dari Kuala Lumpur Malaysia juga akan diedarkan di Kota Pelajar ini. Berdasarkan operasi narkoba yang dilakukan Polda DIY beberapa waktu lalu, mayoritas narkoba yang ditemukan adalah sabu-sabu dan ganja.
"Dalam operasi narkotika lalu, barang bukti yang paling banyak ditemukan jenis sabu dan ganja," paparnya.
Sebelumnya, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cuka (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Yogyakarta berhasil mengagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis shabu yang dilakukan penumpang berinisal "AF" (26), WNI asal Madura. Dari tersangka petugas KPPBC berhasil mengamankan 1.797,5 gram metamphetamine alias sabu-sabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.