“NTT termasuk daerah yang memiliki terumbu karang yang cukup baik di Indonesia. Namun dalam perkembangan dapat disinyalir oleh para peneliti bahwa kurang lebih 33,4 persen saja yang masih bagus,” jelas Direktur Walhi NTT, Heribertus Naif.
Menurut Heribertus, rusaknya terumbu karang di NTT akibat aktivitas penambangan karang, aktivitas penangkapan ikan dengan alat tangkap terlarang, pengeboman, penggunaan bahan beracun.
Selain itu tambah Heribertus lemahnya koordinasi antar sektor pemangku kepentingan, lemahnya pengawasan, kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang urgensitas pelestarian terumbu karang, buangan limbah serta sampah rumah tangga, juga menjadi pemicu utama.
“Keberadaan terumbu karang hampir merata di semua kabupaten dan kota di NTT. Namun yang cukup signifikan terdapat di sekitar Teluk Kupang, Teluk Maumere, Riung 17 pulau, pantai utara, timur dan selatan pulau Sumba, Alor, Lembata dan Labuan Bajo,” bebernya.
Karena itu, lanjut Heribertus, diharapkan timbul kesadaran kolektif dari warga untuk bersama-sama mempertahankan sumber daya alam tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.