Salah seorang pedagang tahu-tempe pasar Perumnas Cirebon Karso di DPRD Kota Cirebon, Rabu, menuturkan, ratusan pedagang tahu-tempe terpaksa mendatangi kantor DPRD Kota Cirebon. Mereka meminta pemerintah menurunkan harga kedelai supaya bisa produksi kembali.
Ia mengatakan, harga kacang kedelai yang tinggi merugikan para perajin tempe-tahu. Mereka pun melakukan aksi mogok produksi. Dampaknya pedagang kesulitan memperoleh tempe-tahu tersebut.
"Sejak perajin tempe-tahu mogok produksi pasokan terhenti, pedagang tidak bisa berjualan padahal permintaan konsumen masih stabil," katanya.
Tarsidi, pedagang tahu, mengaku, kiriman tahu berhenti karena pabrik tutup. Terpaksa selama tiga hari ia tidak berjualan, sementara kebutuhan hidup harus dipenuhi. Tarsidi berharap DPRD Kota Cirebon peduli terhadap mereka.
Mogok produksi para pedagang eceran, kata dia, membuat mereka rugi karena tidak berjualan.
Ratusan pedagang eceran tahu-tempe itu diterima oleh Ketua DPRD Kota Cirebon HP Yuliarso, Anggota Komisi B Priatmoadji, dan Komisi C Andi Rianto Lie di Ruang Griya Sawala Gedung DPRD Kota Cirebon.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.