Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cium Bibir Siswi, Guru SD Dilabrak Orangtua

Kompas.com - 06/09/2013, 15:33 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Seorang siswa SD di Kelurahan Parteker, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, berubah menjadi pemurung dan enggan masuk sekolah. SN tidak menceritakan penyebabnya kepada orangtuanya.

Penyebab itu terungkap ketika ayahnya, ES, secara tak sengaja membaca tulisan dalam buku harian siswi berusia 13 tahun. Di buku pribadi itu, siswi kelas VI SD itu dicium bibir oleh gurunya, AR, di kelas pada jam istirahat beberapa hari sebelumnya. Akhirnya SN berterus terang kepada sang ayah.

Berbekal diari itu, ES mendatangi sekolah anaknya dan meminta klarifikasi kepada guru yang bersangkutan dan kepala sekolah. Kedatangan Edy sungguh mengejutkan pihak sekolah. Sebab anaknya tidak pernah menceritakan perbuatan AR kepada guru lainnya.

Di hadapan wakil kepala sekolah yang bersangkutan, ES mendesak AR mengakui perbuatannya, meminta maaf, dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya. ES mengatakan, kelakuan AR membuat anaknya tidak betah di sekolah.

Namun AR menolak tuntutan ES, sekaligus membantah tuduhan yang dialamatkan padanya.
"Apa yang dikatakan SN semuanya bohong. Saya hanya ingin mengajarinya dan saya tidak pernah menciumi anak itu. Kalau saya mau berbuat mesum bukan dengan anak seperti dia, tetapi saya bisa melakukannya dengan anak yang sudah SMA," kilah AR.

Bagi ES, tidak masalah AR mengakui ataupun membantah tuduhan itu. Yang penting, ES menegaskan, pihak sekolah harus mengambil tindakan atas masalah yang dihadapi anaknya, agar kejadian itu tidak terulang.

"Anak-anak tidak mungkin berbohong. Karena rasa takutnya kepada saya, anak saya menuliskannya dalam diarinya dan tanpa ada siapapun yang menyuruhnya," ujar Edy.

Wakil kepala sekolah menyatakan akan menindaklanjuti laporan itu melalui rapat internal guru. Bahkan pihaknya akan menyampaikan persoalan tersebut kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan untuk mencari solusinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com