"Kita meminta bantuan kepada dukuh-dukuh setempat, agar menyampaikan kepada warganya mengenai bagaimana cara yang benar dalam mencari rumput atau kayu bakar di kawasan hutan Merapi," terang Asep Nia Kurnia, Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Senin (2/9/2013).
Asep menjelaskan, selama ini pihak TNGM merasa kewalahan dengan tindakan warga, yang sering mengambil bibit pohon atau kayu dari pohon hidup yang sengaja ditanam. Padahal, bibit-bibit pohon yang sengaja ditanam tersebut merupakan program pemulihan kawasan hutan yang sudah rusak, akibat erupsi Merapi 2010 lalu.
Untuk mendukung upaya perbaikan ekosistem hutan Merapi, kata Asep, diperlukan kerja sama yang baik antara warga setempat dengan pihak TNGM. "Kita akan segera memasang papan-papan imbauan ataupun larangan, yang intinya agar tidak sembarang mengambil pohon atau kayu," tandas Asep.
Ia mengungkapkan bahwa untuk tahun ini, pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mempunyai anggaran untuk pengadaan papan-papan imbauan tersebut. Terkait konsep dan bentuknya, pihak TNGM akan meminta, pendapat tokoh masyarakat, perangkat desa, atau pun sukarelawan setempat.
Sementara itu Kepala Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman, Heri Suprapto menegaskan bahwa upaya TNGM untuk menjaga ekosistem hutan patut didukung. "Imbauan itu kan bagus, untuk mengingatkan. Kita sambut baik upaya itu agar hutan Merapi kembali normal," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.