LSI mengambil sampel dari 135 tempat pemungutan suara dari total 531 TPS yang tersebar di 46 kelurahan di Kota Kediri. Lembaga survei ini menetapkan margin error 1 persen. Dari hasil penghitungan cepat itu, pasangan nomor urut 1 (Arifudinsyah-Jatmiko: AJI) meraih 0,64%, nomor urut 2 (Bambang Harianto-Hartono: Bahar) 8,88 %, nomor urut 3 (Imam Subawi-Suparlan: Mapan) 0,93%, nomor urut 4 (Samsul Azhar-Sunardi: SAS) 43,72%, dan nomor urut 5 (Kasiadi-Budirahardja: Kasibu) 0,91%.
Lalu pasangan nomor urut 6 (Abu Bakar-Lilik Muhibbah: ABU) 43,89% dan pasangan nomor urut 7 (Herry Muller-Ali Imron:Hai) 1,04%. Dua pasangan calon yang sejak awal bersaing ketat, yaitu pasangan SAS nomor urut 4 dan Mas Abu nomor urut 6 memperoleh suara yang hampir imbang, hanya terpaut 0,17 persen. Sebanyak 0,17 persen itu jika dikonversi, menurut LSI, setara dengan 3 sampai 4 suara.
"Kita mengatakan draw karena itu secara ilmiah yang bisa kami pertanggungjawabkan. Naif sekali kalau kami mengatakan ini menang di atas ini dan ini kalah di atas ini," kata Imam Fauzi Surahmat, Koordinator Riset LSI Area Jawa Timur, Kamis (29/8/2013), tentang hasil suara kedua pasangan calon itu.
Surahmat menyatakan hasil Pilwalkot Kediri cukup menarik dan mengindikasikan kedua pasangan itu sama-sama mempunyai mesin kampanye yang simultan dan signifikan. Dengan hasil akhir yang cukup kompetitif ini pula, ia mengimbau adanya perhatian khusus dari semua elemen untuk melakukan pengawalan selama proses penghitungan agar dapat dipertanggungjawabkan.
Komisioner KPU Kota Kediri, Zainal Airifin mengatakan, pihaknya baru akan melakukan penghitungan surat suara pada Selasa 3 September 2013 nanti, dan akan dilakukan secara terbuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.