"Sudah seminggu ini kami terus merugi karena melambungnya harga kedelai sebagai bahan baku. Hari ini harga kedelai Rp 9.300 per kilogramnya. Harga ini sudah harga dari koperasi, yang langsung dari importir," terang Yono Kusyono (45) kepada Kompas.com di pabrik tahu miliknya di Desa Singasari, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (26/8/2013) siang.
Menurut Yono, harga kedelai yang fluktuatif ini menyebabkan beberapa perajin ada yang menghentikan produksinya. Pasalnya, harga kedelai sama halnya harga emas yang mengikuti harga dollar.
"Harga kedelai tiap harinya berubah-ubah, tapi sudah sepekan ini masih di kisaran sembilan ribuan. Kalau stok kedelai tiap harinya selalu ada," ujar Yono.
Dengan demikian, kata Yono, saat ini dia hanya bisa mengurangi jumlah produksi dan memperkecil ukuran tahu dan tempe. Soalnya kalau menaikkan harga di pasaran akan susah menjual.
"Kalau harga dinaikkan susah menjual di pasaran, jadi kami mengurangi jumlah produksi dan memperkecil ukuran tahu dan tempe. Tapi tetap saja merugi. Kami juga belum tahu sampai kapan akan bertahan," tambah Yono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.