Suroto, Koordinator Relawan Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri, saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu (3/7/2013), menyatakan, dari hasil pemantauan di lokasi bencana, hampir semua rumah warga rusak parah sehingga mereka terpaksa tidur di luar dengan peralatan seadanya.
"Untuk menjaga kesehatan warga, maka pemerintah perlu menyuplai tenda dalam jumlah besar untuk tempat tinggal dan tidur sementara, apalagi di daerah ini berhawa dingin, khususnya malam hari. Kalau alam terbuka kasihan, terutama anak-anak dan orang tua," katanya.
Ia menyatakan, anggota Senkom yang berjumlah 40 orang dibantu aparat desa terus melakukan pendataan rumah warga yang rusak akibat gempa berkekuatan 6,2 skala Richter pada Selasa (2/7/2013) pukul 14.37 WIB.
Suroto menyatakan, sejak Selasa (2/7/2013) malam, korban gempa tidur di depan rumah mereka dengan tenda atau atap seadanya.
Disebutkan, dari pantauan di beberapa lokasi, masih banyak dibutuhkan tenda. Untuk itu, pemerintah segera mengirimnya, selain bantuan makanan.
Dari hasil pendataan sementara, jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan di Bener Meriah sebanyak 694 unit yang berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Timang Gajah dan Weih Pesam.
"Kami terus melakukan pendataan karena masih banyak rumah yang rusak. Dan, data ini akan kami serahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bener Meriah," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.