Di antara yang pasrah itu adalah Entang (55), warga Dukuh, Desa Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut. Entang sehari-hari bekerja sebagai juru mudi delman atau biasa disebut kusir.
Sejak kenaikan harga BBM diumumkan, Sabtu pekan lalu, harga pakan kuda naik sekitar 50 persen. Entang yang hanya mengandalkan delman sebagai mata pencariannya ini terpaksa menyisihkan uang belanja kebutuhan rumah tangga.
"Sebelum kenaikan BBM mah harga singkong dan bekatul hanya Rp 2.000 per kilo. Sekarang masing-masing Rp 3.000. Sekarang mah kudu ngurangin belanja rumah, padahal harga-harga juga naik ya?" kata Entang, Senin (24/6/2013).
Tak seperti moda transportasi lainnya, Entang tak bisa serta merta menaikkan ongkos delman meskipun biaya operasionalnya jelas naik. Bapak satu anak ini menyerahkan sepenuhnya tarif delman kepada para penumpangnya.
"Sekasihnya saja berapa, mau bilang sekian kok rasa-rasanya tidak sampai. Apalagi kan sekarang kami harus bersaing dengan banyaknya angkot dan ojek," ujar Entang.
Sedikitnya, di sekitar Tarogong ada seratusan delman yang beroperasi. Selain melayani rute kota, delman di Tarogong masih diuntungkan dengan keberadaan kawasan wisata Cipanas. "Selama masih banyak wisatawan ke Cipanas, insya Allah rezeki kami masih ngalir. Biasanya wisatawan yang ke sana suka ngasih lebih," kata Entang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.