Longsoran tanah tersebut menimpa rumah Sudarmaji (57), ayah Angga, yang ketika itu tengah tidur bersama putranya di kamar belakang. Wilayah Kota Semarang memang sudah diguyur hujan deras sejak Rabu (19/6/2013) malam dan hingga Kamis (20/6/2013) baru berhenti.
Rumah semi-permanen dengan ukuran 5x7 meter milik Sudarmaji tersebut hancur di bagian belakang. Istri korban, Maria Riawati (43) dan seorang anaknya, Sungging (11) selamat dalam peristiwa itu, sebab saat kejadian mereka tengah menonton televisi di ruang depan.
Sudarto (45), pengurus RT setempat mengaku saat itu ia mendengar suara gemuruh yang cukup keras tidak jauh dari rumahnya pada Rabu (19/6/2013) sekitar pukul 23.00. Ketika itu, ungkapnya, tidak banyak warga yang keluar, sebab hujan memang terus menerus turun tanpa henti.
“Setelah itu ada yang mengetuk tiang listrik berkali-kali membunyikan tanda bahaya, ternyata terjadi longsor,” katanya, Kamis (20/6/2013).
Setelah itu, diketahui rumah Sudarmaji sudah hancur di bagian belakang, dan di antara timbunan terdengar suara Sudarmaji mengerang kesakitan. Setelah dilihat, Sudarmaji dan anaknya, Angga terkubur longsor. Namun Sudarmaji terkubur hanya kakinya karena tertimpa bangunan dan tanah.
Melihat ada korban, warga kemudian menghubungi tim search and rescue (SAR). Sebelumnya, warga dibantu pihak kepolisian dari Polrestabes Semarang melakukan evakuasi.
“Semua baru bisa dievakuasi pada dini hari, itupun kondisi masih gerimis,” tambahnya.
Sudarmaji yang menderita patah tulang dan jenazah putranya, Angga kemudian dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga, longsor yang menimpa rumah korban bukan hanya tanah namun juga pepohonan besar sehingga menghambat proses evakuasi korban.
Peristiwa semacam ini terjadi untuk kedua kalinya di wilayah tersebut. Sebelumnya peristiwa serupa pernah terjadi pada 2005 lalu.
Di daerah Ngemplak, Semarang, terdapat 37 rumah di bawah dan 15 rumah di atas tebing. Para pemilik rumah khawatir terjadi longsor lagi saat hujan deras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.