Salin Artikel

377 Warga Lembata Digigit Anjing Selama 4 Bulan

“Sampai 16 April 2024 ada 377 kasus gigitan anjing di Lembata,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Lembata, Geril Huarnoning saat dihubungi, Senin (22/4/2024).

Geril mengatakan, ratusan kasus gigitan anjing tersebar di sejumlah wilayah.

Paling banyak di kawasan Lewoleba 174 kasus, disusul Hadakewa 54 kasus, Wulandoni 38 kasus, dan Loang 38 kasus.

Kemudian, Waikenuit 15 kasus, Waipukang 13 kasus, Lemau 11 kasus, Wairiang 10 kasus, Pada 9 kasus, Balairung 8 kasus, dan Bean 5 kasus.

"Paling sedikit kasus gigitan itu di wilayah Puskesmas Autanapog yakni dua kasus," ujarnya.

Geril berujar semua korban gigitan sudah ditangani sesuai prosedur operasi standar.

Mereka mencuci dan merawat luka secara mandiri diikuti dengan pemberian vaksin anti rabies (VAR).

“Tidak ada yang dirawat inap di fasilitas kesehatan baik di puskesmas dan rumah sakit. Belum ada korban yang meninggal dunia," ujarnya.

Dia juga menambahkan sampai saat ini stok VAR yang tersedia sebanyak 734 vial. Masih cukup untuk menangani korban gigitan.

Sekretaris Daerah Lembata, Paskalis Ola Tabo Bali berharap, pengendalian risiko penyakit rabies harus dilakukan sedini mungkin.

Oleh sebab itu perlu koordinasi yang baik sampai ke tingkat rukun tetangga (RT).

"Saya harap jangan sampai terjadi kasus kematian yang diakibatkan rabies baru kita lakukan antisipasi, itu sudah terlambat," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/22/130135078/377-warga-lembata-digigit-anjing-selama-4-bulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke