Salin Artikel

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

KOMPAS.com - Pengurus Masjid Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, buka suara soal kasus dugaan penipuan katering buka puasa yang terjadi di masjid tersebut.

Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Munajat mengatakan, pihak masjidnya tidak berkaitan dengan kasus itu.

"Kita dirugikan karena mengatasnamakan Masjid Zayed saat pesan katering itu," ujarnya, Jumat (19/4/2024).

Munajat menuturkan, terduga pelaku berinisial E mengaku ingin bersedekah dengan memberikan makanan berbuka puasa.

Sepanjang Ramadhan 2024, pihak masjid menerima 800 menu buka puasa, dengan rincian 400 kardus makan dan 400 takjil.

Menu itu dibuat oleh pihak katering yang menjadi korban penipuan.

Menurut Munajat, mulanya, hidangan tersebut dikirim pada awal Ramadhan saat sahur.

"Awalnya pas sahur. Kan kita tolak karena tidak ada orang. Yang mendistribusikan siapa, itu juga dari mana tidak jelas," ucapnya.

Makanan dari katering tersebut ternyata kembali diantar keesokan harinya menjelang berbuka puasa.

"Besoknya mereka kirim pas buka. Tetap kita tolak. Tapi mereka memaksa dengan alasan itu shodaqoh. Kebetulan yang antar (terduga pelaku) E itu," ungkapnya.

Munajat menjelaskan, pihak katering itu tidak terdaftar dalam penyedia menu buka puasa, yang telah terikat kontrak.

"Kita cek semua, nama dan katering itu tidak ada. Tidak pernah melakukan pendaftaran," tuturnya.

Oleh karena itu, pengurus pun sempat menanyakan perihal kualitas makanan tersebut.

"Kalau nanti ada makanan yang kualitasnya jelek akan jadi masalah. Yang kedua, jangan-jangan nanti minta bayaran. Tapi waktu itu dia jawabnya ini sudah dibayar. Shodaqoh dari Hamba Allah. Namanya shodaqoh masa kita tolak," jelasnya.

"Total pesannya itu 28 hari. Total kerugian Rp 960 juta, dari dua katering. Belum ada pembayaran sama sekali dan sudah barang sudah dikirim semua," terang kuasa hukum korban, Kalono, Jumat.

Ia mengungkapkan, dua pengusaha katering itu berasal dari Kecamatan Baki dan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Korban dan terduga pelaku sudah kenal sejak lama.


Sebelum melakukan perjanjian atas order tersebut, korban dan terduga pelaku melakukan pertemuan.

"Ada beberapa kali pertemuan. Waktu itu dia mengatakan pokoknya pesan begitu saja. Karena sering main di Masjid Syeikh Zayed. Jadi dikiranya benar-benar orang masjid," paparnya.

Kalono menyampaikan, korban sempat menagih orderan tersebut, tetapi E mengelak dan melarikan diri.

Atas kejadian ini, korban melaporkan E ke polisi.

"Pelaporan tentang penipuan, terkait dengan menu buka puasa yang dikirim ke Masjid Sheikh Zayed," bebernya.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo Kombes Iwan Saktiadi menyebutkan, polisi sudah menerima laporan dugaan penipuan ini.

"Kita tindak lanjuti. Namun kita juga arahkan untuk mengumpulkan bukti-bukti sekalian," tandasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Dita Angga Rusiana)

https://regional.kompas.com/read/2024/04/20/155450178/order-fiktif-takjil-catut-nama-masjid-sheikh-zayed-pengurus-terduga-pelaku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke