Salin Artikel

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Saat kejadian, NS mengemudikan mobil dan Mirna dudul di sampingnya.

Ketika melintas di dekat Gedung DPRD Kota Kendari, datang motor yang pengendaranya menghentikan mobil yang dibawa oleh ND.

Saat itu pengedara motor memberitahu ND jika ban mobilnya kempes. ND pun turun mengecek ban mobilnya.

Namun pelaku yang belakangan diketahui berinisial CM (21) mendekati korban dan menusuknya menggunakan senjata tajam sebanyak sembilan kali.

Tak hanya itu. CM juga menampar ND dan mengambil sejumlah barang berharga yakni emas dan juga ponsel milik korban.

Mirna yang terluka kemudian dibawa ke RSUD Kota Kendari dan ia dinyatakan meninggal dunia. ND yang saat itu bersama Mirna ikut menangis histeris.

Menantu otaki pembunuhan mertua

Dari hasil penyelidikan, polisi menyebut ND terlibat dalam kasus pembegalan yang menewaskan mertuanya, Mirna.

Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi mengungkap fakta bahwa ND membuat skenario begal untuk membunuh mertuanya sendiri.

"Fakta peristiwa tersebut adalah saudari ND yang merupakan menantu korban telah merencanakan dan membayar seorang laki-laki MF alias CMG untuk melakukan pembunuhan," tulis Fitrayadi, Rabu (17/4/2024).

Sementara itu ND mengakui perbuatannya. Ia mengaku sakit hati karena tak pernah dianggap oleh mertuanya tersebut.

"Saya dendam. Dari semenjak saya menikah sama suamiku sampai hari ini juga saya tidak pernah dianggap bagaimana sama keluarganya. Maka sempat ada rencana mau santet dia Pak. Supaya dia pulang gara-gara mamanya. Mungkin karena khilaf, waktu di rumah sakit mertuaku masih hidup," ungkap ND menjawab pertanyaan wartawan di Polresta Kendari, Rabu (17/4/2024).

“Sakit hati karena ibu mertuanya ini sering mencampuri urusan rumah tangga dari tersangka (ND),” terang Aris.

Ia menyebut tindakan begal yang sempat dilaporkan oleh menantu korban ke pihak kepolisian hanya alibi untuk mengelabui kasus ini.

“Bukan begal. Ini kasus pembunuhan berencana yang sengaja diatur oleh menantunya untuk mengelabui pihak kepolisian. Ini hanya modus,” ujar dia.

"Keterangan awalnya empat orang pelaku dari keterangan Novi itu tidak benar. Hanya ini saja pelakunya Novi dan CM,” tegasnya.

Kombes Aris menambahkan, eksekutor pembunuhan ini dijanjikan uang oleh tersangka ND hingga Rp 15 juta. Namun, baru dibayar Rp 10,3 juta.

Ia menyebut kecurigaan polisi muncul karena keterangan ND berubah-ubah saat diminta keterangan.

"Karena keterangan ND (Novi) saat diperiksa berubah-ubah terus. Ketika diperiksa berubah, diperiksa lagi berubah, jadi jadi ini yang membuat curiga penyidik,” kata Kapolresta Kendari.

Selain itu terungkap bahwa pelaku CM membuang senjata tajam yang ia gunakan untuk membunuh Mirna ke rawa-rawa di dekat kejadian.

Tak hanya itu pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti lain berupa tali nilon yang berukuran besar dan beberapa pakaian yang digunakan oleh pelaku saat beraksi.

"Jadi barang bukti pisau dan tali nilon itu sudah disiapkan sebelumnya pelaku akan eksekusi korban M," ungkapnya.

"Jadi pisau itu untuk menusuk leher korban, sementara tali nilon digunakan pelaku lelaki MF alias CM untuk menjerat leher korban," tambah dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Kiki Andi Pati | Editor: Robertus Belarminus, Dita Angga Rusiana), TribunnewsSultra.com

https://regional.kompas.com/read/2024/04/18/174700178/sering-campuri-urusan-rumah-tangga-anaknya-mertua-di-kendari-tewas-dibunuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke