Salin Artikel

7 Gunungan Ketupat dan Jajanan Simbol Kerukunan Warga Pamot Saat Syawalan

SALATIGA, KOMPAS.com - Warga Dukuh Pamot, Kelurahan Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, merayakan Syawalan atau Lebaran Ketupat dengan sukacita.

Mereka berbondong-bondong menuju halaman masjid dengan membawa aneka makanan.

Selain gunungan ketupat sebagai sajian utama, warga juga membawa aneka jajan pasar dan cemilan. Ada juga aneka buah sebagai makanan pelengkap.

Sekretaris Kelurahan Noborejo Habibi mengatakan, tradisi Syawalan diselenggarakan oleh warga rutin setiap tahun.

"Tentu tujuan utamanya adalah demi silaturahmi dan kerukunan warga. Selain itu juga mendoakan agar seluruh warga selalu mendapat kesehatan dan kelancaran rezeki," ujar Habibi, Rabu (17/4/2024).

"Gunungan ketupat, jajanan dan hasil bumi ini sebagai bentuk semangat warga untuk saling bergotong royong dan sebagai bentuk ucapan syukur kepada Allah," kata Habibi.

Setelah doa bersama, lanjut dia, seluruh makanan tersebut disantap bersama-sama oleh warga.

"Jadi memang ini konsepnya oleh warga untuk semua warga. Sebagai perlambang kerukunan, kita makan dalam posisi yang setara, makan bersama," ujar Habibi.

Habibi mengatakan, ada tujuh gunungan yang dibawa warga dalam rangka Syawalan tahun ini.

"Tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat ini harus terus dilestarikan, karena tak hanya bernilai relijius, tapi juga ada tradisi dan budaya yang memiliki nilai-nilai kebaikan," ungkap dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/17/093531878/7-gunungan-ketupat-dan-jajanan-simbol-kerukunan-warga-pamot-saat-syawalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke