Salin Artikel

Kisah Pilu Eusebius, Bocah yang Bercita-cita Jadi Prajurit TNI Menderita Tumor Ganas, Tak Punya Biaya Berobat

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Eusebius E Prima (10), asal Desa Racang Welak, Kecamatan Welak, Kabuapaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menderita tumor ganas.

Tumor itu mucul di leher kirinya. Kini tumor it uterus membengkak dan membesar seperti bola mini.

Alhasil, bocah kelas 4 sekolah dasar ini tidak bisa terlalu banyak beraktivitas seperti anak-anak lainnya.

Eusebius merupakan anak sulung dari dua bersaudara pasangan Adrianus Palmon (36) dan Maria Elentina Hanum (28).

Meski sudah lama menderita tumor, orangtuanya tak bisa mendapatkan perawatan medis yang semestinya lantaran harus dirujuk ke salah satu rumah sakit di Bali.

Orangtuanya memang masuk kategori tidak mampu. Karena itu, sang anak pun hanya dirawat ala kadarnya.

Sang ayah, Adrianus Palmon, menuturkan, putra mereka mulai terkena tumor sejak bulan Maret tahun 2019 silam. Kala itu Eusabius belum masuk sekolah dasar.

Makin hari, tumornyanya semakin membesar.

"Kemarin kami baru saja ke RSUD Komodo, dokter bilang harus rujuk ke Bali. Saya dan istri sempat membawanya berobat hanya kendala keadaan. Sempat ke RS Siloam Labuan Bajo, rawat satu malam," tutur Adrianus, saat ditemui di Labuan Bajo, Rabu (10/4/2024).

Adrianus mengaku, setelah periksa di rumah sakit pada waktu itu, ternyata benjolan tersebut merupakan tumor soft tissue regio colli.

Dokter pun menyarankan Adrianus agar anaknya segera dirujuk ke Bali, namun karena terkendala biaya, akhirnya mereka memilih untuk membawanya pulang ke rumah.

Meski menggunkan BPJS, tetapi mereka tidak mempunyai biaya hidup jika harus terus merawat sang anak sesuai anjuran dokter.

"Kami ini hanya petani yang penghasilannya tak menentu, untuk makan saja susah. Apalagi harus ke Bali yang nantinya butuh biaya hidup di sana," ungkap dia.

Sementara sang ibunda, Maria Elentina Hanum, mengaku sebagai seorang ibu saat ini terus merasa cemas melihat benjolan besar pada leher anaknya yang kian hari semakin membesar.


Ia menuturkan, anaknya itu sempat bercerita bahwa cita-cita ingin menjadi seorang TNI.

Namun, akibat tumor itu kini sang anak sudah tidak bersemangat lagi pergi ke sekolah.

Sambil menahan air mata, Maria mengharapkan kesembuhan bagi putera sulung mereka.

Ia juga menantikan uluran tangan dari pemerintah maupun para dermawan agar putranya mendapatkan pengobatan yang maksimal.

Terlebih lagi, tumor ganas membuat Eusebius tidak bisa lagi ke sekolah dan bermain seperti bocah lain yang seusianya.

"Siapa di dunia ini yang tidak menyayangi anaknya? Namun, karena keadaan tidak bisa berbuat apa-apa. Saya seorang ibu kadang pikiran terus. Batin saya sebagai seorang ibu tidak tenang. Mau kerja tapi melihat kondisi anak ini terus memprihatinkan. Dari anak yang selalu bermain dengan teman-temannya tapi karena sakit ini, keceriaan masa kecilnya pupus lantaran penyakit. Bahkan sekarang sudah tidak semangat ke sekolah," ujar dia.

"Harapan kami hanya satu, semoga mukjizat Tuhan ada orang yang bisa membantu agar anak kami segera diberi kesembuhan," imbuh dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/10/084838378/kisah-pilu-eusebius-bocah-yang-bercita-cita-jadi-prajurit-tni-menderita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke