Salin Artikel

Sekolah di Jawa Tengah Tak Lagi Wajibkan Pramuka, Mulai Kapan?

Sebelumnya dalam Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang diwajibkan untuk peserta didik di pendidikan dasar dan menengah.

Namun kini aturan telah diganti dalam  Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdiskbud) Provinsi Jateng, Uswatun Hasanah mengungkapkan, aturan itu sudah bisa diterapkan sejak saat dikeluarkan.

“Ekstrakurikuler bisa langsung ditetapkan, ini juga sudah start dimulai. Namanya Kemendikbud (Permendikbudristek) itu diundang-undangkan sejak tanggal itu dikeluarkan,” ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (5/4/2024).

Akan tetapi mengingat aturan itu terbit di akhir tahun ajaran, maka pihaknya juga memperbolehkan bagi sekolah yang ingin menerapkan aturan itu di awal tahun ajaran baru.

“Karena ini sudah di tengah jalan mungkin ini (diterapkan) sejak PPDB atau (ada sekolah) yang mau menerapkan bulan Juli,” ungkapnya.

Pendidikan karakter

Kendati tidak lagi diwajibkan bagi peserta didik, ekskul pramuka tidak boleh dihapus dari sekolah dan harus tetap disediakan oleh sekolah bagi siswa yang berminat.

Sementara itu, Uswatun tetap mendorong peserta didik agar memilih ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minatnya.

“Kalau yang lain seperti voli, tari, dan seterusnya itu tidak wajib ada. Ini sesuai dengan kemampuan atau potensi yang ada di satuan pendidikan, tapi ekstrakurikuler pramuka wajib ada, disediakan bagi seluruh siswa. Siswanya dipersilakan untuk mengikuti kegiatan pramuka bagi yang berminat,” tegasnya.

Menurut Uswatun, tidak semua peserta didik cocok dengan kegiatan dalam pramuka. Seperti halnya outbound dan berkemah di alam terbuka. Maka dari itu, jika pramuka tetap diwajibkan, justru tidak sejalan dengan kurikulum merdeka.

“Misalnya ada siswa yang gangguan saat tidur di tempat dingin dan tidak berminat dalam hal-hal outbound. Nah jadi kalau siswa dipaksa (masuk pramuka), artinya ini berseberangan dengan kurikulum merdeka,” terangnya.

Uswatun menilai, pendidikan karakter tak hanya diperoleh dalam pramuka. Namun setiap ekstrakurikuler harus mampu memberikan pendidikan karakter bagi peserta didiknya.

“Siswa itu bisa mendapatkan kemandirian, kesehatan, mencintai alam tidak harus lewat ekstrakurikuler pramuka,” tandasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2024/04/05/192900378/sekolah-di-jawa-tengah-tak-lagi-wajibkan-pramuka-mulai-kapan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke