Salin Artikel

Kasus Pembunuhan Casis TNI AL, Serda Adan Minta Keluarga Korban Transfer Uang Sebanyak 45 Kali

Iwan adalah eks calon siswa (casis) Bintara AL asal Nias, Sumatera Utara.

Serda Adan pun ditahan di Lantamal II Padang sejak Kamis (28/3/2024), karena lokasi kejadian pembunuhan berlangsung di Padang, Sumatera Barat.

Adan pun diberangkat ke Padang menggunakan pesawat Susi Air dalam kawalan anggota Denpom Lanal Nias. Kasus pembunuhan itu pun kini ditangano Pom Lantamal II Padang.

Pelaku meminta uang Rp 240 juta

Kasus pembunuhan tersebut berawal saat keluarga korban mendatangi Serda Adan untuk meminta bantuan mendaftarkan korban sebagai calon siswa TNI.

Sebelumnya Iwan sempat gagal tes Bintara AL.

Saat itu, Adan meminta uang Rp 200 juta dan berjanji akan meluluskan Iwan menjadi Bintara AL di Padang.

Pada 16 Desember 2022, Serda Adan membawa Iwan ke Padang dengan alasan akan mengikuti tes Bintara AL.

Saat itulah keluarga bertemu Iwan untuk terakhir kalinya.

Sepekan setelahnya, Serda Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam tentara bertuliskan namanya.

Tak hanya itu, dalam foto tersebut tampak Iwan telah digundul.

Dari foto tersebut, keluarga Iwan yakin korban telah lulus Bintara TNI AL.

"Kami sangat senang mendapat kabar kalau Iwan telah lulus TNI AL seperti cita-citanya dan cita-cita keluarga kami," ungkap ungkap keluarga Iwan, Yanikasi Telaumbanua (35), Sabtu (30/3/2024).

"Kami pun membuat pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan. Kami menganggapnya sebagai anak," kata dia.

Sejak saat itu, pihak keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi langsung dengan Iwan.

Serda Adan mengatakan kepada keluarga Iwan bahwa korban tengah menempuh pendidikan TNI AL sehingga tidak bisa dihubungi.

Meski demikian, Serda Adan terus meminta uang kepada keluarga Iwan dengan dalih untuk kebutuhan korban.

Termasuk dua burung murai batu yang diminta Serda Adan pada keluarga Iwan pada bulan April 2023.

Saat itu, Serda Ardan mengaku burung murai batu merupakan permintaan khusus dari pamannya yang ia sebut telah membantu Iwan menjadi prajurit TNI AL.

Pihak keluarga korban pun membeli dua burung murai batu seharga Rp14 juta.

Pada Oktober 2023, Serda Adan berbohong kepada keluarga Iwan, mengatakan korban akan dilantik sebagai prajurit TNI AL.

Serda Adan kemudian meminta uang sebesar Rp 3,7 juta untuk membeli tiket pesawat supaya bisa mengikuti pelantikan.

Tetapi, di hari pelantikan yang telah dijanjikan, Serda Adan menghubungi keluarga Iwan dan mengatakan pelantikan ditunda.

Kata Serda Adan, Iwan terpilih menjadi anggota pasukan khusus marinir dan pelantikan ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan.

Berdasarkan catatan yang beredar, total 45 kali Serda Adan meminta transfer dari keluarga Iwan. Transaksi transfer tersebut sudah berlangsung sejak Juli 2022.

Diduga, uang itu dikirim secara bertahap oleh keluarga Iwan kepada Serda Adan demi korban bisa menjadi prajurit TNI AL.

Jumlah uang dan nilai barang yang diminta Serda Adan dari keluarga Iwan diketahui mencapai Rp240 juta.

Curiga karena pelaku terus minta uang

Terbongkarnya pembunuhan Iwan Telaumbanua berawal dari keluarga korban yang curiga karena Serda Adan yang terus meminta uang.

Terlebih, saat Serda Adan memberi tahu pelantikan Iwan berlangsung pada Oktober 2023, pelaku justru mengatakan pelantikan ditunda.

Padahal, empat orang keluarga korban sudah berangkat ke Tanjung Uban, Bintan, Riau, untuk menghadiri pelantikan Iwan.

Saat tiba di Tanjung Uban, mereka justru tidak bertemu dengan Iwan.

Namun, hingga tanggal 15 Oktober 2023, mereka juga tidak bisa bertemu Iwan dengan dalih korban terpilih menjadi anggota pasukan khusus marinir.

Pihak keluarga pun akhirnya pulang tanpa mendapat kepastian. Sejak saat itu, keluarga Iwan selalu menanyakan keberadaan korban kepada Serda Adan.

Tetapi, Serda Adan selalu memberikan alasan terkait keberadaan Iwan.

Karena tak kunjung mendapat kabar mengenai Iwan, keluarga korban memutuskan melaporkan Serda Adan ke Lanal Nias pada Senin (25/3/2024).

Saat diamankan, Serda Adan baru mengaku ia bersama kawannya yang merupakan warga sipil, telah membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.

Paman korban, Yason Telaumbanua, berharap Serda Adan dan kawannya dihukum setimpal.

"Kami meminta agar pelaku dipecat dan dijatuhi hukuman sesuai undang-undang yang berlaku di negara republik ini," kata Yason, Jumat (29/3/2024) malam.

Hingga saat ini, jenazah korban belum ditemukan.

Keluarga meminta, apabila jenazah korban sudah ditemukan, mereka sendiri yang akan membawa pulang ke rumah.

"Kami meminta kepada TNI AL, jika jenazah korban sudah ditemukan, keluarga sendiri yang harus membawa jenazahnya," pungkas Yason.

Jenazah Mr X di Sawahlunto

Diketahui pada 30 Desember 2022, ada penemuan jenazah Mr X di Sawahlunto yang telah dimakamkan setelah diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

Diduga jenaza Mr X itu adalah korban Iwan Telaumbanua.

Saat ini, pihak kepolisian masih mencoba mencocokkan data jenazah Mr X dengan Iwan.

"Nanti kami memanggil juga orang tua korban, akan kami laksanakan perbandingan DNA supaya memastikan mayat yang ditemukan di Talawi itu memang sama dengan DNA orang tua korban," kata ungkap Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu Satreskrim Polres Sawahlunto, Ipda Restu Prayoga, Minggu (31/3/2024).

"Sementara dari yang kami tanyakan kepada pelaku, alur dan lokasinya sama dengan keterangan dia membawa korban," kata dia.

Sementara itu, atas perbuatannya, Serda Adan terancam dijerat pasal berlapis, di antaranya penipuan dan pembunuhan berencana. Ia juga terancam dipecat dari satuan TNI AL.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 45 Kali Serda Adan Minta Keluarga Iwan Casis TNI Transfer Uang, Padahal Sudah Bunuh Korban

https://regional.kompas.com/read/2024/04/02/073700378/kasus-pembunuhan-casis-tni-al-serda-adan-minta-keluarga-korban-transfer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke