Salin Artikel

Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Setyowati mengatakan, jumlah 45 kasus DBD itu terhitung dari awal tahun 2024 hingga saat ini.

Cuaca yang tidak menentu membuat nyamuk Aedes aegypti cepat berkembang biak.

"Kenaikannya agak tinggi. Jadi minggu-minggu ini (kasusnya) banyak," kata Setyowati dikonfirmasi di Solo, Jawa Tengah, Kamis (28/3/2024).

Pentingnya pemberantasan sarang nyamuk

Mengenai dua kasus meninggal, kata Setyowati dimungkinkan karena terlambat penanganannya. Saat dibawa ke rumah sakit kondisi warga ini sudah lemas.

"Mungkin sudah agak terlambat (dibawa ke rumah sakit). Mungkin panas beberapa hari diobati sendiri mungkin ya. Karena data yang kami terima yang pengobatan di rumah sakit," terang dia.

Ia mengimbau masyarakat apabila mengalami gejala seperti DBD untuk segera dibawa ke rumah sakit supaya tidak terlambat penangannya sekaligus sebagai antisipasi kejadian vatal atau meninggal dunia.

"Jadi sebetulnya yang penting masyarakat itu karena kasus DBD-nya cukup tinggi ya. Jadi kalau memang ada demam, kemudian gejala-gejala lemas atau apa itu segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan saja," ungkap dia.

Setyowati meminta seluruh masyarakat ikut berperan dalam memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti agar kasus DBD di Solo terkendali.

"Mudah-mudahan dengan edukasi, peran serta masyarakat kasus DBD tidak naik tajam. Kita ingin turun dari kasus-kasus tambahan yang saat ini," jelas dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/28/134620078/kasus-dbd-di-solo-meningkat-45-kasus-di-2024-2-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke