Salin Artikel

Kisah Yustina, Ibu di Manggarai Timur yang Seorang Diri Rawat 3 Anaknya

Yustina dan tiga anaknya tinggal di pondok tak layak huni di tengah perkebunan kopi berukuran 3x4 meter. Pondok tersebut hanya beratapkan seng, berdinding bambu.

Semenjak sang suami merantau ke Kalimantan namun tak berkabar, Yustina harus mencari cara demi mengisi perut ketiga anaknya.

Dia pun akhirnya menjadi seorang buruh tani serabutan.

“Kami sudah sejak tahun 2011 tinggal di pondok ini. Pondok ini juga milik saudara saya. Kami tidak punya tanah untuk bangun rumah. Suami saya merantau di Kalimantan sejak tahun 2020, sampai saat ini dia tidak pernah berkabar, dan tidak pernah mengirimkan uang," ungkap Yustina kepada Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Anak putus sekolah

Penghasilannya sebagai buruh tani serabutan tak menentu. Upah yang diperoleh Yustina hanya cukup untuk membeli beras.

Uang itu tidak cukup digunakan untuk keperluan lain seperti membeli seragam, buku tulis, sepatu, atau tas.

Sehingga seorang anaknya, JL (12) terpaksa harus putus sekolah. JL kini membantu ibunya demi mencari sesuap nasi.

"Untuk memenuhi kebutuhan saya kerja harian yang membutuhkan tenaga saya, bahkan terpaksa anak saya berumur 12 tahun rela putus sekolah untuk cari uang,” jelas Yustina.

Gubuk yang ditinggali oleh Yustina dan anak-anaknya belum dilengkapi fasilitas listrik. Setiap malam mereka masih menggunakan lampu pelita dengan bahan bakar minyak tanah.

Yustina mengatakan selama ini pemerintah telah mendata mereka sebagai penerima bantuan rumah layak huni. Namun dia mengaku keluarganya tidak terdata sebagai penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) bahkan bantuan PKH.

“Saya hanya terima bantuan beras dari pemerintah berupa bantuan beras El-Nino,” jelasnya.

Penjelasan Pemda

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Matias Mingga menjelaskan, Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur memasukkan nama Yustina Titi Nurbaya ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Terkait bantuan PKH dan sejenisnya biasanya berbasiskan data tersebut. Untuk saat ini yang bisa dilakukan oleh Dinsos adalah mendaftarkan kepesertaan BPJS-nya

“Informasi saya sudah teruskan ke staf. Hari ini mereka input datanya. Saya kabarkan kalau sudah selesai pengusulannya,” jelasnya, Selasa (26/3/2024).

Kepala Desa Colol, Yoseph Sefa Aliassaat membenarkan warga Desa Colol bernama Yustina Titi Nurbaya tinggal di pondok reyot di kebun milik orang lain.

“Benar yang namanya Yustina Titi Nurbaya masyarakat Desa Colol yang tinggal di pondok reyot diatas tanah milik orang lain. Saya terus terang, begitu kondisi Ibu Yustina Titi Nurbaya sebenarnya,” katanya.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/26/095028678/kisah-yustina-ibu-di-manggarai-timur-yang-seorang-diri-rawat-3-anaknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke