Salin Artikel

9 WNA di Gili Lombok Utara Terserang DBD

"Dinas Kesehatan melakukan verifikasi pada 21 Maret 2024 di Lombok Utara dan ditemukan riwayat sembilan WNA penderita kasus DBD yang pernah dirawat di Klinik Medika Gili Air," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri melalui sambungan telepon, Selasa (26/3/2024).

Fikri menjelaskan, kini sembilan WNA tersebut sudah dinyatakan sembuh. Adapun kasus terakhir DBD di klinik tersebut diketahui dirawat pada 11 Maret 2024.

Fikri mengklaim pihaknya telah berupaya melakukan penanganan kasus tersebut dengan melakukan penyelidikan, koordinasi dengan klinik medika, respons terhadap lingkungan.

Adapun tren kasus suspek Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai dengan minggu ke-10 tahun 2024 mengalami peningkatan yang cukup signifikan di Kabupaten Lombok Utara.

Hal ini sesuai dengan Kalender Risiko Penyakit di Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

"Dari sana tercatat Desember dan Januari memiliki kriteria resiko DBD sangat tinggi, Februari dan Maret memiliki risiko tinggi," papar Fikri.

Adapun pada bulan April memiliki risiko sedang dan Mei hingga September memiliki risiko rendah terhadap kejadian kasus DBD.

Terdapat tiga Puskesmas di Lombok Utara dengan kasus DBD lebih dari 20 pada periode Januari sampai dengan 20 Maret, yaitu Puskesmas Senaru 34 kasus, Puskesmas Santong 37 kasus, dan Puskesmas Tanjung 24 kasus.

Sebagian besar penderita di Lombok Utara berusia lebih dari 15 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Usia tersebut merupakan usia produktif yang kemungkinan banyak melakukan aktivitas di luar rumah.

Gejala yang dialami penderita berupa demam, lemas, mual, muntah, terdapat bercak merah pada tubuh dan nyeri sendi yang merupakan gejala umum kasus DBD.

Dinkes NTB telah mengeluarkan Surat Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus DBD pada awal Februari yang ditujukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-NTB dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Imbauan tertulis juga diberikan kepada seluruh Puskesmas dan Desa.

Dinkes NTB juga telah mendistribusikan logistik untuk kegiatan pencegahan, pengendalian n(insektisida, larvasida, dan alat pengendalian) dan alat diagnosa DBD (RDT NS1 Combo), melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bersama seluruh Puskesmas secara serentak dan berkala di masing-masing wilayah Puskesmas, serta berkoordinasi dengan desa. 

https://regional.kompas.com/read/2024/03/26/091351378/9-wna-di-gili-lombok-utara-terserang-dbd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke