Salin Artikel

Jelang Hari Jadi Ke-1220 Kabupaten Kediri, Mas Dhito dan Mbak Dewi Napak Tilas ke Desa Siman

KOMPAS.com - Menjelang peringatan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa beserta jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan napak tilas ke Desa Siman, Kecamatan Kepung, Minggu (24/3/2024).

"Besok ulang tahun Kabupaten Kediri. Maka, kami datang ke Desa Siman (sebagai bagian rangkaian Hari Jadi)," ujar Bupati yang akrab disapa Mas Dhito dalam keterangan persnya, Senin (25/3/2024).

Seperti diketahui, Desa Siman merupakan tempat ditemukannya Prasasti Harinjing serta Prasasti Paradah. Prasasti Harinjing ditemukan pada 11 Suklapaksa bulan Caitra tahun 726 Saka atau pada tanggal 25 Maret 804 Masehi (M).

“Hal ini menjadi cikal bakal hari jadi Kabupaten Kediri yang tiap tahunnya dirayakan setiap tanggal 25 Maret,” ujar Mas Dhito.

Mas Dhito mengatakan, Kediri termasuk salah satu kabupaten tertua di Indonesia. Di Jawa Timur, Kabupaten berjuluk Bumi Panjalu ini menjadi kabupaten tertua kedua setelah Kabupaten Malang.

"Oleh sebab itu, (kunjungan) ini merupakan bagian kami untuk menghargai salah satu kabupaten tertua di Indonesia," katanya.

Berbeda dengan kunjungannya pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri tahun 2022, kali ini rombongan bupati berkumpul dengan masyarakat di Pendopo Punden Kamulan.

Pendopo Punden Kamulan dikenal oleh masyarakat sebagai Punden Bogor pradah. Di lokasi ini, ditemukan benda cagar budaya berupa dorpel (ambang pintu), umpak, lumpang, dan artefak-artefak kuno lainnya.

Punden ini dipercaya oleh masyarakat masih memiliki hubungan dengan isi prasasti Paradah II yang menyebut kata Dharma Kamulan. Di prasasti ini, disebutkan pula mengenai pemberian Sima (status tanah bebas pajak) yang berada di sebelah timur Sungai Harinjing.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Sejarah Purbakala serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Eko Prianto menjelaskan sejarah Kabupaten Kediri.

Ia menyebutkan, sejarah Kebupaten Kediri tak lepas dari Prasasti Harinjing. Dalam prasasti tertua yang ditulis menggunakan bahasa dan aksara Jawa Kuno terdapat kata Kediri.

Adapun kata Kediri sendiri berdasarkan kata dasar memiliki arti mampu berswasembada dan berdiri tegak.

Prasasti Harinjing, jelas Eko, menceritakan tentang inovasi yang dilakukan Bhagawanta Bari dalam membangun Dhawuhan yang dahulunya rawan banjir dengan membuat sodetan atau percabangan Sungai Harinjing ke arah barat. Saat ini, sodetan tersebut dimanfaatkan untuk pertanian.

"Di Brumbung (Kepung) ada juga prasasti terkait pengelolaan air dan pertanian," ujarnya.

Untuk diketahui, peringatan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri ini mengangkat tema Kedhiri Parartha Jayati. Tema ini memiliki arti, yakni menjadi harapan Kediri yang sejahtera, mulia, dan jaya.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/25/214237978/jelang-hari-jadi-ke-1220-kabupaten-kediri-mas-dhito-dan-mbak-dewi-napak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke