Salin Artikel

Sejarah Masjid Kauman Semarang, Pindah 4 Kali hingga Umumkan Kemerdekaan RI

SEMARANG, KOMPAS.com - Masjid Agung Semarang atau sering dikenal dengan Masjid Kauman Semarang, Jawa Tengah (Jateng) selalu ramai pengunjung saat Bulan Ramadhan.

Namun, tak banyak yang tahu bahwa masjid tersebut mempunyai sejarah panjang sejak ratusan yang lalu.

Masjid Kauman Semarang mempunyai desain atap khas Jawa yang mempunyai tiga tingkat berbentuk tumpeng. Atap tersebut ternyata mempunyai makna tersendiri.

Pengurus Masjid Kauman Semarang, Muhaimin mengatakan, tajuk tumpang tiga diartikan sebagai tingkatan derajat manusia dan iman Islam.

"Pertama, yaitu Islam yakni orang tersebut sudah membaca dua kalimat syahadat dan melakukan shalat," jelasnya saat ditemui di Masjid Kauman Semarang, Jumat (22/3/2024).

Dia menjelaskan, Masjid Kauman Semarang sudah berdiri sejak 13 November 1890. Hal itu membuat bangunan tersebut menjadi salah satu masjid paling tua di Semarang.

"Masjid sudah empat kali dibangun ulang dan masih bertahan hingga saat ini," kata dia.

Arsip yang dia baca, Masjid Kauman Semarang pernah pindah empat kali di lokasi yang berbeda-beda. Salah satu sebabnya karena adanya peristiwa Geger Pecinan.

"Pertama di daerah Mugas. Kedua di Bubakan, karena ada geger Pecinan terbakar, lalu ketiga dibangun di sini. Terus sempat terbakar lagi. Baru dibangunlah ini yang keempat," ujarnya.

Dibangun Arsitek Belanda

Sampai saat ini, Masjid Kauman Semarang masih berdiri megah di pusat kota. Wajar saja, masjid tersebut didesain oleh arsitek dari Belanda bernama Ir. G. A. Gambier.

Atap masjid yang terbuat dari seng tersebut juga sudah ada sejak Pemerintahan Hindia Belanda. Saat itu, bangunan yang menggunakan seng tersebut merupakan bangunan yang dianggap istimewa.

"Tak heran, atap Masjid Kauman masih awet dan kuat hingga saat ini," paparnya.

Selain atap seng, pagar tembok dan hiasan yang ada di Masjid Kauman juga tak luput dari desain Arsitek asal Belanda tersebut.

"Makannya ini bentuknya unik," ujar dia.

Umumkan kemerdekaan

Selain bangunan yang unik, mimbar Masjid Kauman Semarang juga mempunyai sejarah yang penting.

Menurutnya, mimbar tersebut digunakan untuk mengumumkan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tahun 1945.

Kejadian itu bermula saat dr. Agus sebagai pengurus Masjid Kauman Semarang dan juga aktivis kemerdekaan itu mendengar berita siaran kemerdekaan melalui radio.

"Kejadian itu tepat pukul 10.00 WIB pada hari Jum'at,17 Agustus 1945," paparnya.

Saat itu, dr. Agus lantas naik ke mimbar untuk mengumumkan kemerdekaan Indonesia kepada jemaah setelah mendengar radio tersebut.

"Iya, dulu mimbar ini digunakan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Secara tidak langsung, semua orang juga tahu bahwa Indonesia telah merdeka," ucap Muhaimin.

Dari peristiwa itu, Muhaimin menyebut, Masjid Kauman pernah didatangi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1953. Orang nomor satu di Indonesia saat itu menyampaikan ucapan terima kasih pada pidatonya.

"Saat itu beliau menyempatkan datang untuk melaksanakan shalat Jumat dan berpidato. Yang isinya ucapan terima kasih karena Masjid Kauman menjadi tempat memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di Semarang," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/22/170521478/sejarah-masjid-kauman-semarang-pindah-4-kali-hingga-umumkan-kemerdekaan-ri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke