Salin Artikel

857 Anak-anak di Semarang Alami Stunting, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengeklaim, angka tersebut turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 1.340 kasus stunting. 

"Dan saat ini penurunan angka stunting di Kota Semarang sangat drastis,” jelas perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut di Balai Kota Semarang, Jumat (22/3/2024). 

Untuk itu, dia menekankan kepada jajarannya untuk membuat perencanaan atau inovasi-inovasi, agar di periode 2024 status stunting di Kota Semarang bisa zero atau nol kasus. 

“Kami punya cita-cita, pandangan, perencanaan, dan inovasi di Kota Semarang ini bisa menjadi atau diimplementasikan ke tingkat lebih tinggi," kata dia. 

Pemerintah Kota Semarang juga akan menggunakan teknologi digitalisasi sebagai pemacu proses pengurangan stunting di daerahnya. 

"Memakai digitalisasi sebagai pemacu proses-prosesnya," paparnya. 

Ke depan, Mbak Ita berharap masyarakat bisa ikut berperan dalam upaya menurunkan angka stunting, di samping perencanaan-perencanaan yang sudah dijalankan pemerintah. 

Saat ini pihaknya tengah memberikan perhatian khusus ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK). 

“Kita juga harus waspada ada ibu KEK, sehingga harus dilakukan penanganan," katanya lagi.

Untuk itu, dia telah membuat program siaga stunting yang dapat memotret mulai ibu hamil hingga anak yang terdiagnosis mengalami stunting. 

"Nanti akan dilihat satu-satu keluarga, seperti dalam upaya kamu menurunkan kemiskinan ekstrem. Kita akan buat parameternya," paparnya. 

https://regional.kompas.com/read/2024/03/22/160307478/857-anak-anak-di-semarang-alami-stunting-ini-yang-dilakukan-pemerintah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke