Salin Artikel

Kisah Muammar 10 Tahun Jadi Marbot, Bahagia Layani Umat Meski Honor Kecil

OGANILIR, KOMPAS.com - Muammar Amancik (38) adalah seorang marbot Masjid Darul Hikmah di Jalan Tasik, Kelurahan Inderalaya Mulya, Kecamatan Inderalaya Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Muammar Amancik sudah 10 tahun menjadi marbot di masjid yang baru direnovasi tahun kemarin tersebut.

 

Pria yang masih lajang menceritakan, pengabdiannya sebagai marbot berawal dari ajakan pengurus masjid. Karena ia tidak memiliki pekerjaan, ia langsung menerimanya. 

 

 

"Diajak pengurus Masjid untuk jadi Marbot pak, langsung saya terima," kata Muammar kepada Kompas.com, belum lama ini. 

 

Muammar sendiri pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Tomboro Magetan, Jawa Timur, namun tidak selesai.

 

Tugas Muammar sebagai marbot adalah membersihkan masjid dan sekitarnya, adzan, tahrim,  memperbaiki kerusakan ringan seperti mengganti lampu putus, serta sesekali menjadi imam jika diperlukan.

 

 

Untuk pekerjaannya, ia diberi honor Rp 500.000 per bulan yang diambil dari kas masjid. Ia akan mendapat honor tambahan setiap Jumat dari bendahara masjid.

 

Begitupun saat ia bertugas menagih uang iuran kematian kepada warga, akan mendapat tambahan penghasilan.

 

Meski honor yang didapatkan kecil, Muammar mengaku bahagia menjadi marbot. Lewat pekerjaannya ia dapat mengabdikan dirinya melayani umat Islam yang hendak beribadah di masjid. 

 

"Alhamdulillah, Pak, saya dipercaya sebagai marbot di Masjid ini, saya sudah 10 tahun menjadi marbot di sini," kata Muammar.

 

Muammar tidak mempersoalkan penghasilannya yang kecil. Baginya dapat mengabdi di "rumah Allah" ini merupakan kebahagiaan dan ladang pahala bagi dirinya.

 

 

Ada cerita menarik selama Muamar menjadi marbot. Ia kerap terlambat datang ke masjid saat Subuh karena ketiduran usai nonton siaran langsung pertandingan sepakbola.

 

Akibatnya Muammar kerap ditegur pengurus masjid. Namun hal itu selalu terulang dan terulang.

 

"Ia, Muamar ini sering telat datang ke masjid saat waktu Subuh karena dia penggila sepakbola. Semua pertandingan sepakbola di malam hari ia tonton, jadi ia selalu terlambat bangun dan ujungnya telat datang ke masjid," kata Musawir, salah seorang warga setempat yang menemani ngobrol sambil tertawa.

 

Muammar mengaku sangat menggemari olahraga sepakbola dan tidak akan meninggalkan pertandingan "live" di televisi meski sering ketiduran dan terlambat datang ke masjid.

 

"Memang saya sering terlambat datang ke masjid karena nonton pertandingan sepakbola. Walau sering ditegur, tetap saja saya menonton pertandingan sepakbola," kata Muammar yang tidak memiliki klub favorit ini.

 

Insentif Marbot

 

Kabag Kesra Pemkab Ogan Ilir, Muhammad Albatani, ketika diwawancarai soal keberadaan marbot di masjid-masjid di Ogan Ilir mengatakan, peran dan keberadaan marbot sangat penting dalam menunjang operasional masjid.

 

Untuk itu, pihaknya merencanakan marbot se-Kabupaten Ogan Ilir akan diberikan insentif pada tahun anggaran 2025. Besarannya di kisaran Rp 250.000 per bulan. 

 

Saat ini pihaknya sedang mendata jumlah masjid dan mushala di Ogan Ilir.

 

Diakui Muhammad Albatani saat ini pihaknya belum menganggarkan tunjangan atau insentif bagi marbot. Baru tahun 2025 ini akan diusulkan agar Marbot mendapatkan insentif dengan kisaran angka Rp 250 perbulan

 

"Insya Allah, jika disetujui dapat membantu keuangan marbot," jelas Muhammad Albatani.

 

Selain honor, akan dilakukan pembinaan terhadap marbot soal lmu keagamaan dan tugas-tugasnya. Hal ini agar tugas marbot betul-betul dapat membantu operasional masjid.

 

"Ya kita sudah programkan untuk diadakan pembangunan untuk marbot," pungkas Muhamad Albatani. 

 

Berdasarkan data saat ini, terdapat 480 masjid dan mushala di Kabupaten Ogan Ilir. 

https://regional.kompas.com/read/2024/03/22/153843078/kisah-muammar-10-tahun-jadi-marbot-bahagia-layani-umat-meski-honor-kecil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke