Salin Artikel

Perjalanan Kasus Pembunuhan Adik Bupati Muratara, Dipicu Sakit Hati hingga Pelaku Divonis Hukuman Mati

Vonis tersebut dibacakan oleh Ketua Mejelis Hakim Edi Pelawi pada sidang di Pengadilan Negeri Palembang pada Rabu (20/3/2024).

Kedua terdakwa disebut telah merencanakan aksi pembunuhan tersebut karena menyiapkan senjata tajam sebelum menemui korban yang sedang menggelar rapat di rumah warga.

Vonis hukuman mati tersebut sama dengan tuntutan mati yang sebelumnya diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Selama sidang berlangsung, Hakim pun menyebut tidak ada hal yang meringankan kedua terdakwa.

"Hal yang memberatkan terdakwa karena perbuatannya berdampak sosial bagi masyarakat, sementara hal yang meringankan tidak ada," ujar Edi.

Kuasa Hukum kedua terdakwa Husni Thamrin mengaku akan mengajukan banding pada sidang berikutnya.

Pelaku sakit hati karena diusir saat rapat

Peristiwa pembacokan yang menewaskan Muhammad Abadi, adik Bupati Musi Rawas terjadi pada Selasa (4/9/2023) malam.

Kasus tersebut berawal saat ada pertemuan antara warga dan investor yang datang ke Desa Belani, Kecamatan Rawas di salah satu rumah warga bernama Pandeit, di Desa Belani, Kecamatan rawas Ilir, Kabupaten Muratara.

Rapat tertutup yang dilakukan Ardi tersebut untuk membahas proyek bersama warga dan camat.

Rapat itu turut dihadiri satu korban lagi bernama Deki Iskandar yang merupakan adik kandung dari Abadi.

Namun, ketika rapat berlangsung, tersangka Arwandi pun datang dan hendak masuk ke dalam. Deki yang ada di luar kemudian menjambak pelaku dan memaksanya untuk keluar.

Kesal karena diusir dan dijambak, Arwandi pun pulang ke rumah dan mengadukan kejadian itu kepada tersangka Ariyansyah.

Ia pun tersulut emosi dan mengajak adiknya itu untuk menemui korban di tempat kejadian. Ketika sampai di lokasi, korban Deki langsung mengejar Ariyansyah yang baru saja turun dan mobil dan memukulnya menggunakan kursi.

Karena mendapat serangan, ia pun mengambil parang ke dalam mobil dan membacok Deki.

Dalam kondisi terluka, Deki pun berlari masuk ke rumah dan meminta pertolongan kepada Abadi.

Nahas, ketika Abadi hendak membantu adiknya ia pun langsung diserang menggunakan senjata tajam hingga terjatuh.

Dalam kondisi sekarat, ia kembali ditikam oleh tersangka Arwandi dan kemudian melarikan diri.

Akibat kejadian itu, Abadi tewas di tempat karena mengalami luka parah. Sementara, Deki mengalami luka setelah jarinya putus ditebas oleh tersangka Ariyansyah.

Setelah kejadian tersebut massa membakar rumah pelaku di Desa Belani. Hingga akhirnya, kedua pelaku yang merupakan kakak beradik ditangkap saat sembunyi di kawasan Batu Kucing, Kabupaten Musi Banyuasin.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: David Oliver Purba, Gloria Setyvani Putri, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2024/03/21/141500478/perjalanan-kasus-pembunuhan-adik-bupati-muratara-dipicu-sakit-hati-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke