Salin Artikel

Mayat Guru Wanita Ditemukan di Gudang Apotek Kimia Farma, Penyebab Kematian Masih Misteri

Dari kondisi jasad, almarhumah telah meninggal dunia selama 5 hari atau sekitar tanggal 14 Februari sebelum ditemukan pada Minggu 18 Februari 2024.

Polisi masih menyelidiki kasus yang menyita perhatian publik itu sejak ratusan warga menggeruduk dan menyegel apotek berplat merah tersebut pada Minggu 17 Maret 2024.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli meyakinkan bahwa kasus ini sudah dalam penyelidikan oleh jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) dan Polsek Samarinda Kota.

Berdasarkan kronologi sesuai hasil pemeriksaan dan keterangan para saksi serta rekaman CCTV, almarhumah masuk apotek itu pada Rabu, 31 Januari 2024, pukul 11.00 Wita.

Memang pada tanggal itu almarhumah baru saja melakukan kontrol di RSJD Atma Husada Samarinda dengan ditemani sang suami.

Sang suami mengaku kehilangan jejak istrinya di hari itu juga sekembalinya ia membeli air mineral.

"Suaminya sempat telepon dan bertanya di mana. Tapi, jawaban ibu (Bertha Mimi) itu tidak begitu jelas," kata Ary, dalam press releasenya, Rabu (20/3/2024), seperti dilansir dari TribunKaltim.co.

Kembali ke TKP, saat masuk ke dalam apotek, Bertha Mimi disebut mengenakan setelan serba cokelat dengan membawa plastik berisi bungkusan makanan ringan.

Tiba-tiba saja perempuan itu hendak masuk ke area tempat meracik obat.

Para karyawan yang melihat lantas menghadang dan menanyakan ke mana tujuannya.

Kala itu, Berta Mimi tidak menjawab dan hanya memperlihatkan bungkusan yang dibawa.

Melihat itu, petugas apotek mengira dia hendak membuang sampah yang kemudian diarahkan ke area belakang apotek.

Karena apotek sedang ramai, para saksi tidak lagi memperhatikan apakah ibu tersebut telah keluar ataupun belum.

"Cuma bungkusan yang sebelumnya dibawa ditemukan di area mushala tapi tidak lagi melihat ibu ini," beber Ary.

Ary lantas menunjukan sketsa bangunan apotek.


Pada area belakang ternyata terdapat sebuah taman dan beberapa bangunan terpisah dari apotek yang terdiri dari mushala dan gudang penyimpanan barang tidak terpakai ataupun obat-obatan kedaluwarsa.

Jasad Bertha Mimi sendiri ditemukan di dalam gudang yang memang sangat jarang dikunjungi, kecuali ada barang atau obat-obatan yang hendak disisihkan tersebut.

"Pintunya (gudang) tidak terkunci. Saat ditemukan jasad korban mengganjal pintu," beber dia.

Saat olah TKP polisi menemukan ponsel, dompet berisi identitas dan uang senilai Rp 110.000 milik almarhumah.

Ia mengatakan, masih melakukan pendalaman saat disinggung mengenai dengan siapa almarhum terakhir berkomunikasi sejak masuk ke apotek Kimia Farma hingga akhirnya ponsel kehabisan daya.

Tidak hanya itu pihaknya juga telah mengambil rekaman CCTV apotek sejak H+1 setelah jasad korban ditemukan.

"CCTV itu juga sudah dibawa ke Labfor Surabaya untuk dianalisa agar tidak ada rekayasa pada CCTV (apotek) tersebut," ujar dia.

Polisi masih mengumpulkan berbagai informasi, bukti dan petunjuk untuk mencari fakta sebelum digelarkan dan merilis kronologis sebenar-benarnya.

Manajer Area Kimia Farma Samarinda, Restu, memastikan tidak ada kejadian yang disembunyikan dari kasus tersebut.

Pihak karyawan juga telah dimintai keterangan.

"Terkait rekaman CCTV juga telah kami serahkan kepada pihak kepolisian di hari penemuan itu juga. Tidak ada yang kami tutup-tutupi terkait kasus ini," singkat Restu.

-----------------

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul, "Kronologi Kenapa Guru Wanita Bisa di Gudang Apotek Samarinda, Lalu Ditemukan Meninggal" (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

https://regional.kompas.com/read/2024/03/21/125844978/mayat-guru-wanita-ditemukan-di-gudang-apotek-kimia-farma-penyebab-kematian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke