Salin Artikel

85 Babi di Manggarai Barat Mati Mendadak, Diduga Terserang ASF

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sebanyak 85 ekor babi di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mati mendadak sejak Januari hingga Maret 2024.

Diduga, babi itu mati mendadak akibat penyakit African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat, Abidin menjelaskan, pihaknya telah mengirim sampel darah babi ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, Bali, untuk memastikan penyebab kematian puluhan ekor babi tersebut.

"Hasil pemeriksaan sampelnya belum kami terima dari BBVet Denpasar, tetapi diagnosa dari dokter hewan berwenang terindikasi ASF," jelas Abidin saat dikonfirmasi, Senin (18/3/2024) siang.

Ia menyebut, puluhan babi yang mati tersebut dengan indikasi ASF berdasarkan hasil diagnosis dokter hewan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat.

Adapun gejala yang dialami babi tersebut yakni panas, nafsu makan menurun, dan menceret.

Babi yang mati diduga karena ASF itu tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Boleng, Komodo, Lembor, dan Lembor Selatan.

"Belum ada laporan kematian babi dengan gejala ASF dari delapan kecamatan lainnya," beber dia.

Ia menerangkan, Pemkab Manggarai Barat telah melakukan sejumlah upaya pencegahan agar kematian babi dengan gejala ASF tidak meluas ke daerah lain.

"Salah satu upaya yang dilakukan yakni melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada peternak di seluruh kecamatan yang diduga terserang ASF. KIE dilakukan petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di masing-masing kecamatan," jelasnya.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat juga telah melakukan penyemprotan dengan disinfektan di kandang babi yang mati dan pengumuman keliling, termasuk di tempat-tempat ibadah dan sekolah.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/18/150956578/85-babi-di-manggarai-barat-mati-mendadak-diduga-terserang-asf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke