Salin Artikel

Gelombang Tinggi di Sumbawa, Kapal Barang Kandas di Pantai Seliper

SUMBAWA, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem dan gelombang laut tinggi terjadi di pesisir utara Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (13/3/2024).

Akibatnya, Kapal Galatia 05 kandas di Pantai Seliper Ate, Kecamatan Labuhan Badas. Kapal muatan barang dan minyak ini menjadi tontonan warga sekitar.

Selain itu, cuaca ekstrem juga menyebabkan nelayan tidak bisa melaut dan puluhan warung makan dan kios di sepanjang Pantai Jempol, Labuhan Sumbawa, terpaksa tutup selama seminggu terakhir karena tidak aman untuk berjualan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa, Rusdianto mengatakan, cuaca ekstrem berupa angin kencang, gelombang tinggi dan banjir rob terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Sumbawa sejak beberapa hari terakhir.

“Benar, bencana angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di pesisir Kabupaten Sumbawa. Dampaknya, ada satu kapal kandas di Pantai Seliper Ate karena dihantam gelombang tinggi,” kata Rusdianto, Kamis (14/3/2024).

Ia menyebutkan, pendataan masih terus dilakukan untuk memantau dampak cuaca ekstrem bagi permukiman dan fasilitas publik.

Warga berhenti berjualan

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Kamis (14/3/2024) pagi, gelombang tinggi yang disertai dengan angin kencang menyebabkan para pemilik kios dan warung makan enggan membuka usahanya.

Air laut yang membanjiri kios dan warung di bibir pantai membuat mereka tidak dapat berjualan dengan aman.

Masnah (42), warga sekitar, menyatakan, sejak satu minggu terakhir mereka tidak bisa berjualan karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

Biasanya warung makan di pantai ini selalu ramai dikunjungi pada malam hari apalagi saat bulan Ramadhan, tetapi karena badai ini, mereka terpaksa tutup lantaran takut air masuk ke kios dan angin kencang.

“Iya, sudah satu minggu kami tidak bisa jualan. Pasalnya, angin kencang dan gelombang tinggi," kata Masnah.

Jupri (43), warga lainnya, mengungkapkan, situasi ini sudah berlangsung selama satu minggu, tetapi menjadi semakin parah dalam tiga hari terakhir.

“Kami tidak bisa melaut. Pendapatan kami menurun drastis,” kata Jupri.

Ia hanya bisa pasrah sembari berdoa semoga cuaca kembali normal seperti semula.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/14/101257378/gelombang-tinggi-di-sumbawa-kapal-barang-kandas-di-pantai-seliper

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke