Salin Artikel

Kronologi 3 Nelayan Sebatik Diamankan Aparat Malaysia, Bukan Kapal Mati Mesin

NUNUKAN, KOMPAS.com – Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) Konsulat RI di Tawau, Malaysia, Wiryawan, menepis kabar soal tiga nelayan asal Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, yang hanyut ke perairan Malaysia pada Jumat (16/2/2024).

Diinformasikan ketiga nelayan itu hanyut hingga Malaysia akibat kapalnya mati mesin.

Namun Wiryawan menegaskan, ketiga nelayan itu ternyata sengaja masuk Malaysia secara ilegal.

Mereka adalah Joni febi Mardiansyah (44), warga Sebatik Timur; Darwis (28), warga Sebatik Utara; dan Syair (40), warga Kota Tarakan.

"Saat ini mereka ada di Depo Imigresen Tawau, menunggu proses untuk diserahkan kepada pihak berwenang di Indonesia. Pemulangan atau deportasi," jawabnya saat ditanya mengapa tiga nelayan WNI yang diinformasikan hanyut ke Malaysia tak kunjung dipulangkan ke tanah air, Selasa (12/3/2024).

Kabar penangkapan

Saat mendengar kabar penangkapan 3 nelayan WNI oleh aparat Malaysia, kata Wiryawan, KRI Tawau segera melakukan kunjungan untuk mengetahui kronologis penangkapan tersebut.

Dari hasil wawancara KRI, para nelayan dijanjikan upah sebesar masing masing Rp 500.000 untuk mengambil 2 ekor ayam sabung di kawasan Kampung Batu Payung, Tawau pada 15 Februari 2024.

"Ketiga WNI menaiki speedboat milik ipar salah seorang dari mereka, dan masuk ke kawasan Kampung Batu Payung, Malaysia, pada pukul 19.00 waktu setempat," tutur Wiryawan.

Masih dari penuturan para nelayan, seharusnya begitu sampai di tepi pantai, ada seseorang yang menunggu untuk menyerahkan dua ekor ayam sabung tersebut.

Namun, setelah menunggu beberapa saat di tepi pantai, tak ada orang yang membawa ayam sabung.

Sebuah mobil yang ditumpangi empat orang justru menjemput mereka dan menyerahkan ketiga nelayan ini ke kepolisian setempat.

"Tiga WNI dibawa ke Balai Polis Sri Indah, Tawau dan kemudian dibawa ke Balai Polis IPD Tawau untuk penyelidikan lebih lanjut. Demikian berdasar yang mereka sampaikan ke Konsulat," jelas Wiryawan.

Diberitakan sebelumnya, tiga nelayan dari Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara dikabarkan hilang setelah pamit pergi memancing di perairan Pancang Putih, Desa Tanjung Karang, Jumat (16/2/2024).

Bagian Humas pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir mengatakan, hilangnya 3 nelayan tersebut baru dilaporkan oleh istri salah satu nelayan, ke petugas BPBD pada Minggu (18/2/2024) sekitar pukul 18.45 Wita.

Laporan yang diterima BPBD Nunukan menyatakan, ketiga nelayan tersebut pergi memancing pada Kamis (15/2/2024).

BPBD, berkoordinasi dengan Polsek Sebatik Timur, Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonarhanud 8/MBC, dan Polairud untuk melakukan pencarian.

Di tengah operasi pencarian yang dilakukan Selasa 20 Februari 2024, petugas menerima kabar dari Pos Polairud, sekitar pukul 15.09 Wita bahwa ketiga nelayan telah diamankan Petugas Imigresen Tawau.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/12/133847078/kronologi-3-nelayan-sebatik-diamankan-aparat-malaysia-bukan-kapal-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke