Salin Artikel

Mandi Balimau Kasai di Sungai Kampar, Tradisi Bersihkan Diri Jelang Ramadhan

Tradisi ini selalu diadakan sehari sebelum memasuki bulan puasa. 

Tradisi mandi balimau kasai bermakna menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. 

Di samping itu, juga menjadi momen warga untuk bersilaturahmi. Karena, banyak juga perantau yang pulang kampung untuk bersama-sama mandi balimau kasai.

Tradisi ini diadakan di sepanjang Sungai Kampar, yang mengelilingi sebagian Desa Tanjung.

Acara tersebut dipusatkan di sebuah pulau bernama Pulau Tonga.

Pantauan Kompas.com, sepanjang aliran Sungai Kampar di desa ini dipadati oleh warga yang sedang mandi balimau.

Sebagian besar warga mandi menggunakan bermacam pelampung hanyut dari hulu ke hilir. Warga setempat menyebutnya 'mandi baanyuik' atau 'mandi babenan'.

Namun, banyak juga warga yang langsung menuju Pulau Tonga untuk mandi bersama.

Warga yang 'Mandi Baanyuik', berhenti di Pulau Tonga untuk berkumpul dan membeli makanan sambil menikmati hiburan musik tradisional Calempong dan Oguong. 

Pulau tersebut disesaki pengunjung untuk mandi balimau. Jumlahnya mencapai ribuan orang.

Tak hanya warga Desa Tanjung sendiri, tetapi cukup banyak warga dari desa lain yang datang untuk mengikuti tradisi tersebut.

Sebab, pusat lokasi mandi balimau kasai di Pulau Tonga ini memiliki daya tarik. 

Pinggiran sungai dipenuhi bebatuan dan sebagian pasir putih. Aliran sungai berarus cukup deras dan bersih. 

Hanya saja, air sungai kali ini dalam kondisi keruh karena musim hujan. Selain itu, bentangan bukit yang hijau menjadi pemandangan yang indah.

Pulau Tonga jauh dari perkampungan. Berjarak sekitar 3 kilometer.

Namun, akses ke lokasi jalannya rusak parah. Berlubang dan berlumpur karena musim hujan, sehingga cukup sulit dilalui.

Warga dari Desa Gunung Bungsu, Kecamatan XIII Koto Kampar, Ican (43), mengaku sengaja datang ke Desa Tanjung untuk mandi balimau.

"Kami setiap mandi balimau kasai pergi ke Desa Tanjung, karena di sini lokasinya bagus dan sangat ramai," ujar Ican ketika diwawancarai Kompas.com di lokasi acara, Senin.

Dia datang ke Pulau Tonga sejak siang bersama istri dan anak-anaknya. Mereka berada di pulau hingga sore.

Warga Desa Tanjung lainnya, Daldi (32) mengatakan, tradisi mandi balimau kasai merupakan ciri khas Kabupaten Kampar.

"Ini adalah tradisi dan menjadi ajang silaturahmi menyambut bulan puasa. Tradisi ini sudah menjadi turun temurun, khususnya di Desa Tanjung," ucap Daldi.

Dalam menyambut bulan puasa, dia dan keluarganya hampir setiap tahun mengikuti tradisi mandi balimau.

"Melalui tradisi ini, kita dapat mensucikan diri dan silaturahmi," kata Daldi.

Hal senada disampaikan, Alex (34) warga Desa Tanjung lainnya.

"Ya, mandi balimau kasai ini tradisi kami untuk menyucikan diri sebelum puasa," ujar Alex.

Namun, Alex mengaku menyayangkan kondisi jalan ke lokasi balimau kasai yang rusak parah.

"Jalannya tadi rusak dan berlumpur parah. Saya susah lewat pakai sepeda motor. Semoga pemerintah terkait dapat memperbaiki jalan ke lokasi balimau kasai. Sebab, Pulau Tonga ini bukan hanya tempat balimau kasai, tapi juga untuk wisata alam," tambah Alex.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/12/095719878/mandi-balimau-kasai-di-sungai-kampar-tradisi-bersihkan-diri-jelang-ramadhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke