Salin Artikel

1 Tahun 1 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB, Pangdam Minta Semua Pihak Bersabar karena Tak Ingin Jatuh Korban

Philip disandera sejak 7 Februari 2023 usai pesawat yang dikemudikannya mendarat di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Pangdam minta bersabar

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan meminta semua pihak bersabar.

Sebab, menurutnya, pembebasan sandra memang membutuhkan waktu untuk menghindari jatuhnya korban.

"Saya minta kita semua bersabar karena negosiasi sedang berlangsung. Kami tidak ingin ada korban-korban lagi," kata Izak, seperti dikutip dari Antara, Rabu (6/3/2024).

Pangdam menegaskan, sebetulnya TNI mampu membebaskan sandera dengan peralatan penunjang.

Namun, pihaknya lebih mengedepankan negosiasi.

"Hal itu (serangan) tidak dilakukan karena pembebasan sandera lebih mengutamakan negosiasi guna menghindari jatuhnya korban baik di kalangan masyarakat maupun sandera itu sendiri," kata dia.

Dia berharap dengan negosiasi, pilot berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan dalam keadaan selamat.

"Dan dari laporan yang diterima, kondisi sandera hingga kini baik-baik saja," ungkap dia.

Sementara itu, tiga orang tokoh Nduga bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto pada Rabu (28/2/2024).

Hadi mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, upaya pembebasan Philip akan dilakukan melalui pendekatan gereja.

"Tadi saya sudah berbicara dengan tokoh Nduha, ada tiga dan memang mereka juga ingin membantu terutama dengan pendekatan gereja supaya pilot Philip Mehrtens ini bisa segera dibebaskan," tandas dia, Rabu (28/2/2024) malam, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Hadi berharap pendekatan gereja segera dilakukan agar Philip bebas dengan selamat.

"Mudah-mudahan dari situ mereka juga bisa melakukan tindakan-tindakan lapangan koordinasi. Saya kita di sana kita tidak menyebut penyandera ya, tapi dengan masyarakat yang ada di sana," ungkapnya.

Pertemuan Menko Polhukam tersebut dilakukan sehari setelah Perdana Menteri Selandia Baru Christoper Luxon bertemu secara bilateral dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Wellington, Selasa (27/2/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Wapres Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen membebaskan Philip.

"Ada juga disinggung sandera di Papua, saya sampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk membebaskan," kata dia.

Selain itu, pihak Satgas Damai Cartenz juga bertemu dengan Atase Polisi pada Kedubes Selandia Baru di Jakarta Paul Laurence Borell di Posko Damai Cartenz, Timika, Selasa (27/2/2024).

Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan, proses pembebasan terus berjalan meski masih menemui kendala.

"Proses tersebut terkendala oleh berbagai faktor termasuk campur tangan pihak-pihak lain dan masalah adat," ungkap Faizal, Rabu (28/2/2024).

Sedangkan Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengeklaim, pihak Selandia Baru menyebut masih percaya pada pemerintah Indonesia dalam menangani penyenderaan warga negaranya.

"Bahwa mereka (Selandia Baru) tetap sepakat, urusan itu urusan Philip adalah urusan Indonesia, mereka tidak mencampuri urusan dan tetap mengakui Papua bagian lengkap dari NKRI," tandasnya.

Aparat saat ini disebut tetap memonitor pergerakan kelompok Egianus Kogoya sebagai penyandera.

"Tentunya bukan tidak ada hasil, yaitu kita dapat lihat perkembangannya dari pikot sendiri yang dibawa kelompok Egianus Kogoya ini kan tetap termonitor aparat keamanan," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Dhias Suwandi), Antara

https://regional.kompas.com/read/2024/03/07/050000478/1-tahun-1-bulan-pilot-susi-air-disandera-kkb-pangdam-minta-semua-pihak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke