Salin Artikel

Drainase Sempit, Jalan dan Permukiman Warga di Pangkalpinang Terendam Banjir

Drainase yang tidak memadai mengakibatkan air dengan cepat meluber ke badan jalan dan permukiman warga.

"Hati-hati, jalan tergenang banjir. Ada yang ditutup sementara," ujar Joko (40), pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan Balai, Kota Pangkalpinang.

Sejumlah ruas jalan dekat Lapangan Merdeka juga tampak tergenang banjir.

Selain di Jalan Balai, banjir juga menggenangi Jalan Abdul Adara dan Rawa Bangun.

Ketinggian air yang berkisar 25 sentimeter memenuhi badan jalan dan masuk ke pekarangan rumah warga.

Bahkan warga setempat berinisiatif menutup sementara jalan yang tergenang banjir.

Sebab hujan masih mengguyur dengan lebat dan drainase yang hanya selebar 50 sentimeter tak sanggup lagi menampung debit air.

Hal itu terjadi karena tingginya curah hujan dan drainase yang sempit.

"Sudah langganan kalau banjir di sini. Airnya masuk rumah atau masuk warung sudah biasa," katanya.

Dia berharap, kawasan jalan balai dan Gedung Nasional ditata lagi jaringan drainasenya.

"Kalau bisa diperlebar dengan box culvert beton," harap dia.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung Mikron Antariksa mengatakan, permukiman yang terkena banjir hanya di kawasan Kacang Pedang dekat Waduk Nyatoh.

Menurutnya, kawasan tersebut sedang ada proses pembangunan embung sehingga laju air agak terhambat.

"Setelah hujan reda biasanya langsung surut," katanya singkat.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/02/212246578/drainase-sempit-jalan-dan-permukiman-warga-di-pangkalpinang-terendam-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke