Salin Artikel

Listrik di Nunukan "Byarpet" Setelah Penambahan 2 Unit Mesin PLTD

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kondisi kelistrikan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, kembali byarpet pasca relokasi 2 unit mesin PLTD dengan kapasitas 2 MW yang sebelumnya menjadi jaminan untuk pemenuhan kualitas pelayanan listrik untuk perbatasan RI-Malaysia ini.

Dua unit mesin PLTD yang direlokasi dari Kota Tarakan pada Oktober 2023 lalu, seakan hanya berdampak sementara waktu.

Sebab, akhir-akhir ini masyarakat kembali merasakan pemadaman bergilir.

Mereka mempertanyakan surplus daya dan komitmen kelistrikan handal yang sempat dijanjikan sebelumnya.

‘’Terjadi kerusakan sejumlah mesin beruntun. Di PLTD Sei Bilal, di PLTD Sebatik, dan di PLTMG Sebaung,’’ujar Manager PLN ULP Nunukan, Raka Gandi, Senin (26/2/2024).

Raka menegaskan, trouble mesin beruntun, diakui cukup merepotkan, terlebih terjadi di musim Pemilu.

Selain itu, kondisi cuaca Nunukan yang tengah kemarau, juga memiliki peran dalam peningkatan pemakaian listrik pelanggan.

Pelanggan, lebih sering menghidupkan kipas angin dan AC, serta menyalakan televisi untuk update kondisi terkini masalah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

‘’Kita juga sama merasakan, panasnya iklim Nunukan, dan itu menaikkan kapasitas pemakaian listrik pelanggan,’’ujarnya lagi.

Peningkatan pemakaian listrik pelanggan di Nunukan, mencapai 17,2 MW, sementara beban puncak PLN, hanya berkisar 16,4 MW.

Dengan bertambahnya daya mampu 0,8 MW, kondisi mesin PLN tentu saja tidak bisa terus menerus digenjot untuk beroperasi.

Jika dipaksakan, yang terjadi justru memperparah kerusakan dan berdampak pada semua mesin yang ada.

‘’Kita surplus hanya sampai Januari 2024. Begitu masuk Februari, terjadi penambahan beban puncak diluar prediksi kita. Ya itu tadi yang saya jelaskan karena musim Pemilu. Ditambah adanya kerusakan mesin beruntun yang mengakibatkan setiap mesin tidak dalam performa puncaknya,’’tegasnya.

Keadaan ini tentu akan berkelanjutan dan dikhawatirkan memantik protes keras masyarakat dengan masuknya Bulan Ramadhan 2024.

Menimbang keadaan ini, maka tidak ada solusi lain, kata Raka, kecuali kembali mengusulkan penambahan mesin.

Untuk diketahui, Kabupaten Nunukan memiliki tiga sumber suplai tenaga listrik.

Yang pertama adalah PLTD Sei Bilal, dengan daya sekitar 7 MW. Lalu PLTD Sebatik sebesar 3,1 MW, dan PLTMG Sebaung, sekitar 6 MW jika kondisi normal.

PLN Nunukan sudah mendatangkan 2 mesin berkapasitas 2 MW untuk mengatasi defisit daya, sehingga Nunukan memiliki 19 mesin PLTD.

Dengan rincian, sebanyak 14 unit ada di PLTD Sei Bilal, dan 5 unit ada di Pulau Sebatik.

‘’Kita surplus daya ketika kondisi mesin prima. Tapi saat ini, beberapa mesin sudah batuk batuk, dan daya yang dihasilkan tentu tidak bisa maksimal,’’ jelasnya.

Raka Gandi kembali menegaskan, saat ini, PLN tengah menyiapkan program jangka panjang untuk mengantisipasi laju pertumbuhan pelanggan yang berasal dari natural growth pelanggan eksiting 94,6 persen, dan pelanggan baru 5,34 persen.

PLN ULP Nunukan juga sudah bersurat ke PLN Wilayah Balikpapan untuk penambahan satu unit mesin PLTD 3 MW, dan 1 unit PLTMG berkapasitas 1 MW.

‘’Usulan sudah sampai pusat, anggaran sudah diplot, dan harapan kami, ketika sudah ada vendor, secepatnya mesin bisa didatangkan sebelum Idul Fitri 2024,’’ kata Raka.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/27/112555378/listrik-di-nunukan-byarpet-setelah-penambahan-2-unit-mesin-pltd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke