Salin Artikel

Gara-gara Minta Motor, Pendamping PKH di Manggarai Timur Dimarahi Mensos

Di kampung itu, Menteri Risma berdialog dengan masyarakat kurang mampu dan para disabilitas. Dialog berjalan dengan sangat cair. Masyarakat berlomba-lomba angkat tangan untuk menyampaikan keluhan.

Namun, situasi mendadak hening dan tegang setelah salah seorang pendamping program keluarga harapan (PKH) Kabupaten Manggarai Timur meminta 60 unit motor kepada Mensos.

Mensos kesal bahkan sambil menunjuk jarinya ke arah pendamping PKH yang berdiri di luar tenda kegiatan.

Ia sangat kesal dengan para pendamping PKH karena mendengar informasi bahwa masyarakat di pedalaman hidup sengsara. 

"Saya tidak pernah mendapat laporan dari kalian (pendamping PKH) terkait masalah-masalah seperti ini. Dosa kalian. Mana pertanggungjawaban kalian?” ujar Risma dengan kesal.

Ia menambahkan masalah tak akan pernah selesai kalau belum bekerja keras.

"Memperhatikan orang miskin dari sudut pandang agama adalah tanggung jawab yang dititipkan Tuhan," tegasnya.

Ia mengatakan, para pekerja sosial harus bekerja dengan penuh tanggung jawab mengurus warga miskin.

“Apalagi kita dibayar untuk mengurusi mereka. Kalau warga hidupnya lebih bagus, kita berhak juga untuk hidup bagus. Tapi kalau mereka belum, kita tidak berhak, termasuk saya," ungkap dia.

Ia menambahkan, jika berbicara tentang kekurangan, sebagai Menteri Sosial RI, dirinya pun memiliki kekurangan. Namun, sebagai pelayan masyarakat, harus peka melihat kondisi masyarakat.

"Saya tidak mau foto dengan kalian," celetuk Mensos Risma.

Saat Mensos marah, semua para pendamping PKH se-kabupaten Manggarai Timur diam membisu.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/26/200926678/gara-gara-minta-motor-pendamping-pkh-di-manggarai-timur-dimarahi-mensos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke