Salin Artikel

Taylor Swift Disebut Hanya Konser di Singapura, Ini Kata Sandiaga Uno

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno mengaku punya pandangan sendiri terkait Taylor Swift tidak tampil di negara Asia Tenggara selain Singapura.

Sandiaga baru saja mendapat kabar bahwa pihak Singapura ingin mengundang untuk duduk bersama dan berkolaborasi.

“Terkait tudingan PM Thailand, saya menyikapinya sedikit berbeda, saya mengajak kemungkinan kolaborasi. Dan baru saja dapat berita, dari Singapura ingin mengundang duduk sama-sama kolaborasi,” kata Sandiaga kepada wartawan di Singkawang, Sabtu (24/2/2024).

Menurut Sandiaga, ke depan akan ada tawaran paket menarik untuk bekerjasama Indonesia dan Singapura.

“Jadi tidak semua diambil Singapura, tapi ada juga manfaatnya kepada Indonesia, karena kita ini menyumbangkan penonton dalam 6 hari konser tersebut,” ucap Sandiaga.

Sandiaga melanjutkan, Indonesia dan Singapura harus saling bekerjasama dan saling menguntungkan.

“Saya melihat, Asean harus dibangun dalam sebuah konsep kolaborasi atau destenisasi yang saling terkoneksi, misal Singapura dengan Jakarta, Singapura dengan Denpasar, dan lain sebagainya,” ungkap Sandiaga.

Sebelumnya, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengungkapkan alasan mengapa Taylor Swift hanya tampil di Singapura, namun tidak di negara Asia Tenggara lainnya.

Diketahui, Taylor Swift akan menggelar konser pada 2-4 dan dilanjutkan 7-9 Maret 2024 di Singapore National Stadium.

Saat berada di acara iBusiness Forum 2024 di Bangkok, Srettha mengklaim bahwa Taylor Swift beserta timnya ditawari kontrak eksklusif dari pemerintah Singapura.

Diperkirakan Taylor beserta tim akan mendapatkan sekitar 3 juta dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 46.966 miliar dalam sehari konser.

Taylor Swift akan melakukan konser selama enam hari di Singapura, yang artinya ia dan tim akan mendapatkan minimal sebesar Rp 187,867 milliar.

Srettha mengklaim bahwa dugaan kontrak eksklusif tersebut didapatkan dari promotor yang mendatangkan Taylor di Singapura, yakni AEG Presents.

Lebih lanjut, Srettha mengatakan bahwa strategi tersebut merupakan salah satu hal cerdik yang dilakukan pemerintah Singapura.

“Jika dia (Taylor Swift) datang ke Thailand maka biayanya akan lebih murah. Saya yakin ia akan mampu menarik lebih banyak sponsor dan wisatawan ke Thailand,” ungkapnya, dikutip dari Sky News.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/24/170139478/taylor-swift-disebut-hanya-konser-di-singapura-ini-kata-sandiaga-uno

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke