Salin Artikel

Stok Beras di Bima Menipis, Bulog Minta Pasokan 4.600 Ton dari Jatim

BIMA, KOMPAS.com - Perum Bulog Cabang Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), meminta pasokan 4.600 ton beras dari Jawa Timur (Jatim).

Hal itu menyusul persediaan stok beras di tiga gudang penyimpanan sudah menipis, yakni hanya tersisa sekitar 1.000 ton.

Menipisnya stok beras di daerah lumbung pangan ini disebut karena banyak disalurkan untuk program bantuan pangan dari pemerintah pusat di tahun 2024.

"Bantuan pangan ini kan diperpanjang lagi di 2024, sementara beras kita sendiri belum produksi," kata Kepala Perum Bulog Cabang Bima, Kurnia Rahmawati saat dikonfirmasi, Rabu (21/4/2024).

Kurnia mengungkapkan, dalam sebulan pihaknya harus menyalurkan 1.000 ton beras untuk bantuan pangan di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.

Kebutuhan ini tak bisa dipenuhi dengan mengandalkan hasil produksi pertanian lokal, apalagi belum semua area pertanian memasuki masa panen.

Alternatif terbaiknya, lanjut dia, yakni meminta bantuan pasokan beras dari luar daerah.

"Masa panennya kan mundur sehingga mau tidak mau untuk melakukan program bantuan pangan ini kita ambil beras dari luar," jelasnya.

Selain untuk bantuan pangan, stok beras yang ada saat ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan operasi pasar guna menekan lonjakan harga beras yang terjadi sebulan terakhir.

Dari kegiatan rutin hanya sekali sepekan, kini intensitasnya ditambah menjadi dua kali dalam sepekan dengan harga Rp 52.000 untuk kemasan 5 kilogram.

"Harganya itu Rp 52.000 per sak, itu kemasan 5 kilogram," kata Kurnia Rahmawati.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/21/123432678/stok-beras-di-bima-menipis-bulog-minta-pasokan-4600-ton-dari-jatim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke