Salin Artikel

Usai Bunuh 5 Orang, Siswa SMK di Penajam Paser Utara Buat Keterangan Palsu, Ganti Baju dan Ajak Kakak Lapor RT

Tersangka yakni JND, menghabisi nyawa lima korbannya yang merupakan satu keluarga menggunakan parang tanpa gagang sepanjang 60 sentimeter.

Para korban adalah Waluyo (35) ayah atau kepala keluarga, SW (34) ibu, RJS (15) anak perempuan pertama, VDS (11) anak kedua laki-laki, ZAA (3) anak ketiga laki-laki.

Setelah membunuh lima korban, pelaku sempat pulang dan ganti baju. Lalu ia mengajak sang kakak untuk melaporkan pembunuhan yang ia lihat ke pihak RT.

Saat itu ia mengaku melihat sekelompok orang membunuh para korban.

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan bahwa, berdasarkan penyelidikan awal motif pembunuhan yakni karena sakit hati atau dendam.

Menurutnya keluarga tersangka dan keluarga korban memiliki konflik antara lain permasalah ayam dan korban tak mengembalikan helm selama tiga hari.

Salah satu keterangan dari keluarga korban mengatakan bahwa pelaku pernah menjalin hubungan asmara dengan salah satu korban yakni RJS (15).

Namun mereka tidak direstui oleh Waluyo dan istrinya yang juga menjadi korban, dengan alasan RJS sudah memiliki pasangan lain.

Sebelum melakukan aksi kejinya, JND sempat mabuk-mabukan bersama temannya tidak jauh dari lokasi rumah korban.

“Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres AKBP Supriyanto pada Selasa (6/2/2024).

Tersangka yang berada di rumah korban, mematikan meteran listrik sebelum masuk ke dalam rumah.

Pada saat itu hanya ada Ibu berinisial SW, anak pertama RJ, anak kedua VD, dan anak terakhir yang masih berusia 3 tahun yakni SAD, di dalam rumah.

Sementara korban lainnya yakni Waluyo sedang berada di rumah orangtuanya.

Waluyo kemudian kembali ke rumahnya dan saat memasuki ruang tamu ia langsung ditebas parang oleh tersangka.

Saat itu sang ibu SW bangun dan tersangka pun langsung melakukan hal yang sama. Setelah itu, JND membunuh

“Luka korban rata-rata di kepala,” sambung Kapolres AKBP Supriyanto.

Selain membunuh kelima korban, pelaku juga memperkosa korban SW dan anaknya, RJ. Mereka berdua ditemukan tewas dalam kondisi tak mengenakan pakaian.

“Dari keterangan pelaku, setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang dewasa setelah itu ditinggalkan,” jelas Kapolres.

Sebelum pergi, pelaku membawa tiga ponsel milik korban dan uang tunai Rp 300.000.

Usai membunuh, pelaku pulang ke rumah untuk berganti baju. lalu mengajak kakaknya untuk melaporkan ke Ketua RT 18, tentang kejadian pembunuhan.

Tersangka beralibi bahwa ia melihat ada tiga hingga sepuluh orang yang melakukan aksi itu.

Pihak RT pun langsung melapor ke pihak kepolisian.

Awalnya JND diperiksa sebagai saksi. Namun antara keterangan dan kesaksiannya tidak sama. Dari hasil penyelidikan, ia pun ditetapkan sebagai tersangka.

“Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini, ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” terang dia.

Sementara itu Siswoyo, kakak dari korban Waluyo mengatakan bahwa rumah pelaku berdampingan dengan rumah korban yang menjadi TKP pembunuhan sadis tersebut.

“Iya sebenarnya masih tetangga dekat,” kata Siswoyo.

Pelaku dijerat pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya penjara seumur hidup.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Siasat Licik JND Usai Habisi Nyawa Waluyo Sekeluarga, Ganti Baju, Ajak Kakak Lapor RT Ada Pembunuhan

https://regional.kompas.com/read/2024/02/07/162600378/usai-bunuh-5-orang-siswa-smk-di-penajam-paser-utara-buat-keterangan-palsu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke