Salin Artikel

Kemarau Panjang, 300 Hektar Sawah di Manggarai Barat Gagal Tanam

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Manggarai Barat, Laurensius Halu, mengatakan, sesuai laporan dari Camat Boleng, ada 3 desa yang butuh intervensi segera akibat gagal tanam. Ketiga desa itu antara lain Golo Ketak, Mbuit, dan Golo Sepang.

Ia mengungkapkan, sawah di Kecamatan Boleng Desember 2023 hingga 5 Februari 2024 seluas 2.673,5 hektar, dengan rincian irigasi teknis 718 hektar, dan tadah hujan 1.855 hektar.

Menurut Indeks Pertanaman, tanam satu kali 1.188,5 hektar, tanam 2 kali 1.266 hektar, tanam 3 kali 119 hektar.

Realisasi tanam Oktober-Desember 2023 hingga Februari 2024 seluas 2.146,15 hektar atau 87,31 persen.

“Sisa yang belum di tanam aibat kekeringan di desa Golo Sepang seluas 311,85 hektar yang tersebar pada 23 kelompok dan 502 petani,” ujar Laurensius saat dihubungi, Rabu siang.

Ia menerangkan, untuk mengantisipasi dampak kekeringan di Kecamatan Boleng, pihaknya melakukan upaya jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk jangka pendek, yakni dengan mengerahkan mesin pompa air, mengalihkan para petani ke tanaman palawija dan holtikultura, memberi bantuan benih unggul, menggelar pasar murah dan melakukan koordinasi dengan BMKG.

Sedangkan langkah jangka panjang, yakni dengan menggunakan varietas genjah toleran terhadap kekeringan dan tahan terhadap hama penyakit, membangun embung, membangun lumbung pangan desa, membangun sumur bor solar cell dan gerakan tanam serentak.

Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengatakan, kasus kekeringan yang berkepanjangan ini memang yang terlapor hanya dari Camat Boleng. Namun, sesungguhnya, ini kondisi umum yang terjadi hampir di semua kecamatan di Manggarai Barat.

"Terkait laporan ini, Dinas Pertanian untuk segera melakukan kroscek di lapangan supaya mengetahui jumlah warga, baik yang gagal tanam maupun yang terancam gagal panen," tegasnya saat dikonfirmasi, Rabu siang.

Kroscek itu penting dilakukan agar bisa menentukan bentuk intervensi yang harus diambil pemerintah.

Jika terjadi gagal tanam, dirinya menyarankan agar lahan tetap dimanfaatkan dengan mengganti jenis tanaman. Demikian jika terjadi gagal panen, maka pihak dinas harus mencari solusi yang cepat dan tepat.

Untuk penanganan jangka panjang, ia meminta dinas untuk merencanakan pembangunan embung di daerah-daerah yang terancam sehingga bisa dianggarkan dalam anggaran di tahun 2025.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/07/154828978/kemarau-panjang-300-hektar-sawah-di-manggarai-barat-gagal-tanam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke