Salin Artikel

Saat Warga Aceh Timur Tanggung Biaya Makan 137 Pengungsi Rohingya...

Para imigran tersebut ditemukan di pesisir pantai sekitar pukul 06.00 oleh nelayan yang akan melaut.

"Pas ditemukan pertama mencar, dan kami cari kemudian dikumpulkan," ungkap Keuchik Kuala Parek Syahrial Abdullah, Kamis.

Seratus tiga puluh tujuh pengungsi itu terdiri dari 40 pria dewasa, 47 perempuan dewasa, 23 anak perempuan dan 27 anak laki-laki.

Warga Kuala Parek dan sekitarnya memberikan makanan dan minuman untuk para imigran agar tidak kelaparan dan sakit.

Selain itu tim medis setempat juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap para 137 imigran tersebut.

Syahrial Abdullah mengatakan sejak dua hari terakhir, dia berkoordinasi dengan warganya untuk memberi makan 137 imigran di desa tersebut.

“Sisi kemanusiaan kami sudah membantu memberi makanan dan minuman sejak kemarin,” kata Syahrial.

Ia mengatakan penolakan dari warga lokal tak bisa dihindarkan. Namun perahu kayu yang membawa imigran Rohingya hingga kini masih tersangkut di bibir pantai desa itu.

Warga sekitar pun berusaha untuk menarik kapal itu ke laut. Namun hingga Jumat (2/2/2024) sore, usaha tersebut belum berhasil.

Menurut dia, tak ada lokasi penampungan di desanya sehingga warga hanya memasang tenda sementara di bibir pantai.

“Sudah ada komunikasi dengan UNHCR, namun belum ketemu sampai sore ini. Jadi, prinsipnya kita minta dipindahkan segera. Kalau tidak, kita dorong lagi ke laut, sesuai permintaan warga,’ kata Syahrial.

Namun permintaan tersebut terkendala karena perahu kayu yang membawa mereka dalam kondisi kandas.

“Sementara ini, kami tangani dulu semuanya semampu kami. Tentu, kami tetap berharap agar bisa segera dipindahkan,” kata Syahrial.

Ada tiga ibu hamil

Sementara itu Kepala Puskesmas Sungai Raya, Aceh Timur, dr Dewi Suryati menyebutkan dari hasil pemeriksaan kesehatan, diketahui ada tiga pengungsi dalam kondisi hamil.

"Ada tiga yang hamil, terungkap waktu kita periksa tadi," ujarnya, Kamis (1/2/2024).

Ia merincikan, satu orang usia kehamilan diperkirakan 5 sampai 6 bulan, sementara dua lagi usia kehamilan sekitar 3 bulan.

"Ketiganya sudah kita periksa dan sudah kita kasih obat tadi," ucapnya.

Sementara untuk imigran Rohingya lainnya, ungkap dokter Dewi, kesehariannya dinyatakan sehat dan tidak perlu perawatan mendalam.

Kepastian itu diperoleh setelah Protection Asosiation UNHCR Faisal Rahman bertemu dengan aparat desa dan pejabat Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Sungai Raya pada Sabtu (3/2/2024).

“Alhamdulillah situasi sekarang sudah kondusif, dengan masyarakat juga sudah tidak ada masalah. Sementara, imigran Rohingnya ditampung di Kuala Parek dulu,” kata Faisal melalui telepon.

Dia menyebutkan, tim UNHCR terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan Pemerintah Indonesia untuk lokasi penampungan berikutnya imigran tersebut.

Namun, hingga hari ini, belum dipastikan ke mana akan dipindahkan.

“Kami masih berkoordinasi dengan pemerintah terkait langkah lanjutan,” pungkasnya.

Dalam enam bulan terakhir, ribuan warga Rohingya mendarat di sejumlah daerah di Aceh seperti Aceh Timur, Bireuen, Banda Aceh, Aceh Besar dan Aceh Utara.

Saat ini mereka tersebar di lokasi penampungan sementara di Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, dan Kota Banda Aceh.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Masriadi | Editor; Andi Hartik, Glori K. Wadrianto), Tribun Aceh

https://regional.kompas.com/read/2024/02/04/083900778/saat-warga-aceh-timur-tanggung-biaya-makan-137-pengungsi-rohingya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke