Salin Artikel

Tanggapan Pengelola Candi Borobudur soal Pedagang yang Menolak Relokasi

MAGELANG, KOMPAS.com – Pengelola Taman Wisata Candi Borobudur menanggapi unjuk rasa pedagang soal penolakan relokasi ke Kampung Seni Borobudur.

General Manager Taman Wisata Candi Borobudur, Jamaludin Mawardi mengatakan, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menyoroti koefisien dasar bangunan (KDB) di Candi Borobudur yang telah melampaui batas.

KDB adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan atau tanah perpetakan atau daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

Menurut panduan Japan International Cooperation Agency (JICA), sebut Jamaludin, batas KDB di areal Candi Borobudur sebesar 4 persen. Sementara, KDB di areal Candi Borobodur hampir mencapai 13 persen.

“Konsekuensinya untuk mengembalikan KDB ke batas 4 persen, ada bagian-bagian di TWC yang harus di-demolish dan difungsikan menjadi area hijau,” katanya, Sabtu (3/2/2024).

Dia menyatakan, salah satu penyumbang KDB terbesar adalah lapak-lapak pedagang di zona II.

“Salah satu penyumbang KDB terbesar lapak (pedagang) yang seharusnya tidak seluas seperti sekarang,” ungkapnya.

Pedagang saat ini berada di zona II kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Lebih kurang terdapat 5.000 pedagang. Mereka menggelar demonstrasi menolak direlokasi.

Penataan zona II Taman Wisata Candi Borobudur adalah bagian dari pembangunan Kampung Seni Borobudur. Ia adalah proyek strategis nasional yang dibangun dengan anggaran hingga Rp 200 miliar.

Adapun zona II akan menjadi cultural park, area terbuka tanpa ada bangunan berdiri di dalamnya. Sembari menunggu pembangunan Kampung Seni Borobudur, pedagang masih diperbolehkan menempati lokasi lama hingga April 2024 atau setelah Lebaran.

Setelah itu, mereka bakal direlokasi ke tempat sementara. Ada dua lokasi relokasi sementara, yakni lapangan belakang museum di kawasan zona II candi dan Lapangan Tuksongo di Desa Tuksongo yang berjarak sekira 3 kilometer dari Candi Borobudur.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/03/200609578/tanggapan-pengelola-candi-borobudur-soal-pedagang-yang-menolak-relokasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke