Salin Artikel

Jokowi Gencar Kunker di Jateng Jelang Pemilu, Pengamat Undip Nilai Daerah 3T Lebih Butuh Perhatian Presiden

Terlebih usai pernyataannya bila presiden boleh berkampanye asal tidak memakai fasilitas negara.

Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) sekaligus Ketua Bawaslu Pertama, Nur Hidayat Sardini turut mempertanyakan niat kunjungan kerja Jokowi yang fokus berkeliling di Jawa.

Kendati menjadi kewenangan presiden untuk menentukan lokasi kunker, kini masih banyak daerah lainnya di daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T) yang butuh perhatian Jokowi secara langsung.

"Kalau di Jateng karakter pembangunan masih bisa dilakukan oleh kepala pemerintahan daerah, pejabat pemerintahan, menurut saya wajar bila ada pertanyaan masyarakat, kok segitu tinggi intens dan frekuensi kepala pemerintahan di level puncak di republik ini memperhatikan Jateng sebegitu seringnya, apakah pembangunan di Jawa memang ada masalah yang luar biasa krusial," tutur dosen FISIP Undip itu, Kamis (1/2/2024).

Tanpa mengesampingkan pertimbangan Jokowi, dia menilai tidak ada masalah serius yang memerlukan presiden untuk turun langsung di Jawa.

Paling tidak masalah kerusakan jalan dan penyaluran bansos dapat ditangani pemda.

"Bandingkan dengan misalnya Papua, di daerah 3T, itu kan sesungguhnya lebih urgent diperhatikan seorang kepala pemerintahan di level pusat. Nah, buat saya prioritas itu yang penting untuk dilakukan. Jawa ini kan masih bisa diselesaikan, paling-paling urusannya soal jalan seperti tempo hari kritik beliau saat kunker di Magelang ya," lanjut dia.

Sosok yang akrab disapa NHS itu menyoroti masalah di Papua baik vertikal maupun horizontal sejatinya patut menjadi prioritas presiden.

"Mendingan arahkan perhatian itu ke daerah yang sangat mendesak untuk selalu diprioritaskan seperti di Papua, bahwa Papua masih punya masalah dalam relasi antar kelompok masyarakat secara horizontal. Nah, secara vertikal juga ada problem lain yang dianggap oleh para peneliti dan akademi itu belum selesai, soal ketidakadilan," beber dia.


NHS menyayangkan sikap Jokowi yang justru dinilai melakukan kampanye secara implisit dalam kunker di Jateng menjelang hari pencoblosan pemilu 2024.

Dia justru mempertanyakan apakah kunker Jokowi di Jateng memiliki tujuan lain.

Apalagi, beberapa waktu lalu kunjungan itu bertepatan dengan jadwal kampanye akbar paslon 03 Ganjar-Mahfud di Jateng.

"Kalau tingginya frekuensi itu menunjukkan intensi, sedangkan urgensitas bisa dikesampingkan, lalu apakah ini ada hubungannya dengan hal lain yang sedang disorot masyarakat bahwa dalam rangka untuk menyapu kedatangan paslon nomor urut 03 ketika kebetulan berkunjung ke Jateng juga dalam rangka kampanye," terang dia.

Bila menolak disebut sebagai kampanye secara implisit, mestinya Jokowi tidak hanya melibatkan capres 02 Prabowo Subianto dalam sederet agenda kunkernya belakangan ini.

"Enggak salah kalau orang menerjemahkan itu punya motif untuk berkampanye juga secara implisit. Jangan-jangan ini memang ada kaitannya dengan proses elektoral yang sedang terjadi. Kebetulan ada paslon yang juga memiliki klaim basis dukungan yang juga kuat di Jateng dan sekarang berada pada proses intersepsi atas apa yang terjadi," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/01/125808378/jokowi-gencar-kunker-di-jateng-jelang-pemilu-pengamat-undip-nilai-daerah-3t

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke