Salin Artikel

Mahasiswi di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Oknum Polisi, Ini Kronologinya

Saat kejadian diduga ada aparat kepolisian yang sedang melakuakan penangkapan pelaku tindak pidana narkotika.

Korban tertembak di dada bagian kanan saat berada di dalam mobil. M pun langsung dilarikan ke RS Ismoyo Korem Kota Kendari.

Saat di rumah sakit, M mengaku saat kejadian ia sedang menggunakan ponsel. Bahkan ia tak sadar sudah mengalami luka tembak di dada kanan.

"Saya tahu kejadian, ketika sudah tertembak," tutur dia.

Sementara itu teman M, IP terlihat pucat dan terbata-bata saat menjelaskan detik-detik penembakan yang dialami temannya.

IP bercerita pada pukul 21.00, M datang ke rumahnya menggunakan ojek online. Kemudian IP ditelepon oleh temannya berinisial BL yang baru tiba dari Kolaka.

"Saya ditelpon BL dia bilang kalau sudah sampai di Kota Kendari, terus saya ajak ke rumah," jelasnya.

Di rumah IP, BL meminta untuk ditemani ke Konda, Konawe Selatan. Hanya saja saat ditanya tujuan mereka ke Konda, IP mengaku tidak tahu.

"Saya tidak tahu," kata IP.

Saat akan berangkat, korban M meminta ikut bersama mereka.

"Tidak diajak (M) hanya dia minta untuk ikut," tuturnya.

IP mengatakan saat itu ia membawa mobil, dan BL duduk di sampingnya. Sementara M duduk di bagian belakang. Ketika di perjalanan, mereka singgah di SPBU.

"Di SPBU (depan Mako Brimob), saya keluar kencing, terus kembali ke mobil," jelasnya.

Setelah keluar dari SPBU, BL meminta dirinya berhenti untuk mengambil sesuatu.

"Pas saya berhenti, BL ini turun dan ambil sesuatu, tapi saya tidak tau pasti apa yang dia ambil," sambungnya.

Saat BL masuk dalam mobil, kemudian datang dua orang menggunakan motor langsung menembak korban.

"Saya lihat dia menembak, karena ketakutan kami langsung memacu kendaraan untuk menyelamatkan diri," tuturnya

IP pun kemudian melihat M mengalami luka tembak dan ia berencana membawa korban di rumah sakit.

"Karena saya liat M sudah luka, tapi ini BL minta untuk dibawa ke rumah," katanya.

Saat tiba di rumah, keluarga IP langsung membawa M ke RS Ismoyo Korem.

"Tiba di rumah, BL ke Kolaka, M kemudian diantar ke rumah sakit," ujarnya.

Anak anggota TNI

Korban diketahui sebagai mahasiswi STIE 66 Kendari. Selain itu korban adalah anak pertama dari seorang anggota TNI yang saat ini menjabat Danramil di Kodim 1309/Manado, Kodam XIII/Merdeka, Sulawesi Utara (Sulut).

Selama menempuh pendidikan di Kendari, ia tinggal di kawasan Wanggu Permai, Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga.

Dandim 1309/Manado, Kolonel Inf Himawan Teddy Laksono, membenarkan bahwa korban penembakan di Kendari, Sulawesi Tenggara adalah anak Danramil di wilayahnya.

“Secara kedinasan saya mengizinkan Danramil untuk menjenguk anaknya,” katanya.

“Karena kita selaku komando kewilayahan sebenarnya wajib berada di tengah masyarakat dalam persiapan pemilu,” jelasnya menambahkan.

Menurut Kolonel Teddy, kejadian penembakan yang menimpa putri Danramil 1309-01/STB tersebut juga sudah dilaporkan ke Danrem 131/Santiago, Kodam XIII/Merdeka.

“Saya sudah melaporkan kejadian ini kepada Danrem 131/Santiago,” ujar dia.

Jadi korban salah tembak

Propam Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) selidiki dugaan penembakan seorang wanita di Kendari berinsial M yang dilakukan oknum polisi.

Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Moch Sholeh, mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk menyelidiki dugaan pelanggaran SOP anggota reserse narkoba Polda Sultra.

"Kami sudah turunkan tim untuk mengecek dulu. Betul tahu masih dicek dulu," ucapnya saat ditemui di Polda, Rabu (31/1/2024).

Bambang yang menemui korban mengakui anak buahnya salah sasaran saat melakukan penindakan pelaku tindak pidana narkotika karena saat itu M bersama salah satu pelaku IP alias Bocil.

"Jadi intinya memang kita mau nangkap Bocil karena dia yang tadi mau ngambil narkoba, hanya pas mau ditangkap dia lari kemudian ada anggota saya semua di situ," ujarnya.

Bambang mengatakan saat dilakukan upaya penindakan, pelaku IP mencoba melarikan diri. Namun saat akan ditindak, diduga arah tembakan justru mengenai M yang berada di dalam mobil.

"Pelaku lari dan saat dilakukan penembakan mengenai adek (M) yang di dalam mobil. Karena posisinya dia (pelaku) lari mungkin meleset ke korban," ujarnya

Kombes Pol Bambang Tjahjo Bawono mengatakan bakal menanggung biaya pengobatan M, korban salah tembak polisi.

Selain itu ia siap bertanggungjawab atas tindakan anak buahnya.

"Bahwa kami sebagai petugas dan saya sebagai pimpinan akan tetap bertanggung jawab apa yang dilakukan anggota saya di lapangan," ucapnya.

"Untuk seluruh biaya pengobatan nanti kita yang bantu termasuk kalau dilakukan operasi," ungkapnya.

Ia berharap M bisa membantu pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan dugaan kasus narkoba dari dua terduga pelaku IP dan BL.

"Saya minta nanti adik (M) proaktif dalam memberikan keterangan terhadap kejadian tersebut," ujar Kombes Pol Bambang Tjahjo Bawono.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Diresnarkoba Polda Sultra Tanggung Biaya Pengobatan Wanita Asal Manado Korban Salah Tembak Polisi

https://regional.kompas.com/read/2024/02/01/065600678/mahasiswi-di-kendari-jadi-korban-salah-tembak-oknum-polisi-ini-kronologinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke