Salin Artikel

Mawarni, Penjahit Bordir yang Mengundi Keuntungan Menjadi Caleg di Banda Aceh

Saat itu, ia menyimak permintaan izin dari sang istri, Mawarni (53), untuk menjadi calon legislatif (caleg) untuk Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh.

"Punya uang dari mana? Kita hanya rakyat jelata dengan kondisi ekonomi yang kecil," tanya Misardi kepada sang istri.

Itulah kisah Mawarni, saat berbincang dengan Kompas.com, di kediamannya Gampong (Desa) Lambaro Skep, Kuta Alam, Banda Aceh.

Mawarni pun kemudian menjelaskan niat kuatnya kepada sang suami yang sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh bangunan.

Akhirnya Misardi memberi restu.

Selama ini, ia hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima orang anak dan beraktivitas sebagai penjahit bordir.

"Awalnya saya tidak paham berpolitik, tapi saya suka berkumpul dan berkelompok, sebelumnya saya punya kelompok usaha menjahit bordir di gampong, tapi kemudian bubar karena Covid-19," kisah Mawarni, Jumat (26/01/2024).

Proses menjadi kader Partai Nanggroe Aceh (PNA), partai pengusungnya menjadi caleg, juga tergolong unik dan singkat.

Suatu hari, sebut Warni, ia diminta pergi dan menemani seorang kader perempuan PNA untuk mendaftar sebagai caleg. Warni pun bersedia.

"Di sanalah saya kenal Partai PNA, dan tiba-tiba beberapa hari kemudian saya mendapat tawaran untuk didaftar menjadi caleg. Setelah berpikir lama, saya menerima tawaran itu dan kemudian minta izin kepada suami dan anak-anak, dengan syarat, jangan menjadi beban bagi saya, dan Alhamdulillah mereka mendukung niat saya," kisah Mawarni.

Mawarni terdaftar sebagai Caleg DPRK Banda Aceh, Partai Nanggroe Aceh (PNA), Daerah Pemilihan (Dapil) 2 dengan nomor urut 4.

Partai Nanggroe Aceh (PNA) adalah partai politik lokal di Aceh sebagai peserta pemilu 2024 nomor urut 18.

Untuk Kota Banda Aceh, partai yang diketuai oleh mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf ini, meloloskan 29 orang caleg, dan 12 diantaranya adalah caleg perempuan.

Sedangkan untuk Dapil 2 Kecamatan Kita Alam, dimana Mawarni akan bertarung pada pemilu 2024 nanti, ada 4 orang caleg PNA ya g bisa dipilih,dan satu diantaranya adalah Mawarni.

"Banyak bisikan yang saya dengar dan sampai kepada saya, bahwa posisi saya hanya memenuhi kuota jumlah perempuan saja, tapi saya tidak peduli, saya bertekad tetap menjalani proses ini sampai selesai dan ingin mewujudkan cita-cita untuk bisa membangkitkan perekonomian rakyat kecil di gampong," jelas Warni.

Bagi Warni, visi dan misi yang diusung PNA, sesuai dengan mimpi dan cita citanya, yakni membangun ekonomi rakyat kecil.

"Saya sangat paham dan sudah merasakan betapa pedihnya ketika kita ingin berusaha membangun ekonomi keluarga tapi tidak punya modal, makanya saya mau usaha, setidaknya saya bisa membantu menyampaikan suara rakyat kecil kepada pemerintah," ujar Warni bersemangat.

Diakui Warni, partai pengusungnya hanyalah partai lokal yang tidak memiliki pondasi keuangan yang besar.

"Sekarang sudah masuk masa kampanye, tapi kami belum melakukan kampanye, tidak ada juga sokongan dana yang besar untuk para caleg, bahkan sayaencetak sebanyak 18 lembar spanduk bergambarkan Poto saya dengan dana pribadi, tapi ini bukan masalah, yang penting bisa memberi manfaat bagi orang lain," sebut perempuan lulusan sekolah menengah atas ini.


Sepanjang masa sosialisasi dan kampanye, Warni terus memberi pemahama bagi masyarakat di daerah pemilihannya, terutama bagi warga dengan usia tua yang masih buta huruf dan kurang lancar membaca.

"Caranya ya dengan mengenalkan gambar partai dan nomor dapil serta nomor urut saya," ujarnya tersenyum.

Menutup perbincangan dengan Kompas.com, Warni berujar melakukan semua hal untuk pemilu kali ini dengan ikhlas dan besar hati.

Dia juga mengimbau warga untuk melakukan pencoblosan dengan damai dan berdasarkan hati nurani.

"Kita wajib berusaha, masalah hasilnya nanti, biar Tuhan saja yang menentukannya," ungkap Warni.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/26/194346378/mawarni-penjahit-bordir-yang-mengundi-keuntungan-menjadi-caleg-di-banda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke