Salin Artikel

Siswa SDN Kepuh Pusing dan Mual Usai Cium Bau Menyengat Diduga dari Pabrik Chandra Asri

KOMPAS.com - Tiga siswa SDN Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, dibawa ke Puskesmas Ciwandan karena mengalami pusing dan mual, Senin (22/1/2023).

Peristiwa itu terjadi diduga usai mereka mencium bau menyengat dari pabrik kimia PT Chandra Asri Pacific Tbk.

"Tadi ada anak sekolah habis upacara, mengalami pusing dan mual, karena masih tercium bau yang tidak enak, akhirnya di bawa ke sini," ujar Kepala Puskesmas Ciwandan Arif Dharma Hartana, dikutip dari Tribun Banten.

Setiba di puskesmas, ketiga siswa itu diobservasi. Setelahnya, mereka dipulangkan.

Menurut Arif, kondisi udara di sekitar Puskesmas Ciwandan, yakni Kelurahan Tegalratu, masih dalam kondisi aman. Hanya saja, sejumlah warga di Kelurahan Kepuh, masih mencium bau menyengat.

"Kalau di wilayah Tegalratu sekitar puskesmas tidak tercium sama sekali, tapi informasi dari SDN Kepuh jam 8 pagi tercium baunya, jadi memang itu tergantung arah angin," ucapnya.

"Kemudian gunakan masker apabila melakukan aktivitas di luar rumah, bagi yang memiliki keluhan pusing dan mual perbanyak minum air putih, lakukan istirahat di rumah dan bagi yang mengeluhkan mual muntah, langsung bawa ke unit kesehatan terdekat, baik itu di puskesmas atau rumah sakit terdekat," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Kepuh Tati Fatayati membenarkan bahwa ada beberapa muridnya yang dibawa ke puskesmas karena mencium bau menyengat.

"Tadi ada beberapa siswa yang terkena masalah (bau menyengat), tapi sekarang kondisinya udah nggak apa-apa, sudah tertangani," tuturnya, dilansir dari Tribun Banten.

Buntut kejadian tersebut, SDN Kepuh memulangkan murid-muridnya untuk diminta belajar di rumah.

Tati menuturkan, pada Senin pagi, di SDN Kepuh masih tercium bau menyengat.

"Karena situasi cuacanya ngga bersahabat, jadi kita mengimbau untuk belajar di rumah, biar lebih aman di rumah masing-masing," jelasnya.


Bau menyengat di Cilegon

Bau menyengat yang tercium di sejumlah tempat di Cilegon terjadi sejak Sabtu (20/1/2024).

Corporate Shared Value Department Manager PT Chandra Asri Pacific Tbk Wawan Mulyana membantah bau menyengat dari pabrik Chandra Asri di Cilegon karena kebocoran gas.

Ia menyatakan, bau tak sedap itu muncul dari aktivitas pembakaran.

"Pada hari Sabtu, 20 Januari 2024, pabrik Chandra Asri Group di Ciwandan, Anyer, mengalami gangguan pada alat yang mengharuskan perusahaan melakukan pembakaran di cerobong (flaring). Kami melakukannya sesuai dengan SOP dan prosedur yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar," terangnya.

Kasus bau menyengat ini sudah diselidiki oleh Puslabfor Mabes Polri. Puslabfor sudah memeriksa beberapa sampel.

Kasubdit Toksikologi Lingkungan Mabes Polri AKBP Faizal Rahmat menjelaskan, berdasarkan investigasi, timnya menemukan senyawa hidrokarbon dari sisa-sisa aktivitas di cerobong asap. Meski demikian, tingkatnya jauh di bawah baku mutu.

"Harap digarisbawahi teman-teman sekalian, bahwa kondisi di TKP sudah aman dan jauh dari batas baku mutu udara ambien yang ditetapkan pemerintah. Jadi masyarakat silakan beraktivitas kembali seperti semula dan tidak perlu khawatir. Di sekitar pabrik maupun yang ada di Kota Cilegon secara umum. Kami tegaskan sekali lagi dari Puslabfor gas hidrokarbon jauh di bawah baku mutu jadi silahkan aktivitas kembali," paparnya, dilansir dari Antara.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Tiga Siswa SD di Cilegon Alami Pusing dan Mual Diduga Terdampak Gas PT Chandra Asri; dan Bau Gas PT Chandra Asri Masih Tercium, Kepsek SDN Kepuh Cilegon Minta Seluruh Siswa Belajar di Rumah

https://regional.kompas.com/read/2024/01/22/193000678/siswa-sdn-kepuh-pusing-dan-mual-usai-cium-bau-menyengat-diduga-dari-pabrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke