Cawapres Muhaimin Sebut 16 Juta Petani Gurem Hanya Punya Tanah Setengah Hektar

KOMPAS.com - Calon Wakill Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Muhaimin Iskandar menyebutkan bahwa jumlah petani gurem di Indonesia terus bertambah selama 10 tahun terakhir hampir 3 juta rumah tangga.

Dia menyoroti bahwa ada 16 juta jiwa rumah tangga petani yang hanya memiliki tanah setengah hektare.

"Hasil sensus pertanian BPS menunjukkan bahwa 10 tahun terakhir ini telah terjadi jumlah petani, rumah tangga guru, rumah tangga petani gurem berjumlah hampir 3 juta. Ini artinya 16 juta rumah tangga petani hanya memiliki tanah setengah hektar," ujarnya dalam debat Cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (21/1/2024).

Muhaimin juga menyinggung soal sementara kepemilikan tanah yang mencapai 500.000 hektar.

"Di sisi yang lain kita sangat prihatin upaya pengadaan pangan nasional dilakukan melalui food Estate terbukti mengabaikan petani kita, meninggalkan masyarakat adat kita, menghasilkan konflik agraria dan bahkan merusak lingkungan kita," ujarnya saat menyampaikan visi misi.

Data BPS 2023, tercatat jumlah petani gurem Indonesia mencapai 17,2 juta jiwa.

Perwakilan Koalisi Sistem pangan Lestari, Romauli Panggabean membenarkan pernyataan Muhaimin mengenaii data petani gurem tersebut.

Jumlah petani gurem berdasarkan sensus pertanian 2023 sebesar kurang lebih 17 juta petani. Selama 10 tahun memang telah terjadi kenaikan jumlah petani gurem dari 14,25 juta menjadi 16,89 juta jiw.

“Kenaikan tersebut terindikasi kalau kepemilikan lahan pertanian semakin sempit, namun belum disebutkan beberapa hektare,” kata Romauli dikutip dari Antara.

Sebagai informasi, KPU telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut satu, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut dua, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut tiga.

Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres.

Tema debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.

Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia