Salin Artikel

8 Kecamatan di Kota Jambi Masih Terendam Banjir, 1.732 Jiwa Terdampak

JAMBI, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Kota Jambi masih dikepung banjir sejak awal tahun 2024. Warga di wilayah tersebut terganggu secara ekonomi dan kegiatan sosial.

Leni Haini (45), yang sehari-hari sibuk mengurusi kebersihan Danau Sipin, Kota Jambi, harus merawat keluarganya dalam kondisi rumah terendam banjir. Dia merawat anaknya yang memiliki sakit langka.

“Sudah setinggi lima meter,” katanya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Sabtu (20/1/2024).

Dia juga melihat dengan perahu kondisi tetangganya. Salah satunya Nuriah, seorang perempuan berusia 90 tahun di wilayah Legok. Di bawah kasurnya terlihat genangan air.

Kondisi banjir ini sudah dialami masyarakat Kota Jambi sejak awal bulan. Intensitas hujan yang tinggi dan daya tampung lingkungan yang menurut Walhi Jambi sudah rusak menjadi akumulasi banjir besar dan lama.

8 kecamatan

Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi Mustari mengatakan, per Sabtu (20/1/2024), ada delapan kecamatan yang sedang dalam kondisi banjir.

Yakni, Kecamatan Danau Teluk, Pelayangan, Telanaipura, Danau Sipin, Pasar Jambi, Jelutung, Jambi Timur dan Paal Merah.

Dari delapan kecamatan itu, ada 1.732 jiwa yang terdampak. Tersebar di 24 kelurahan, 110 RT, 446 KK.

“Kalau rumah yang terendam 364 rumah,” katanya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Sabtu (20/1/2024).

Banjir yang paling parah terjadi di Kecamatan Pelayangan dan Jambi Timur.

“Ini dari Januari 2024,” katanya.

“Kalau di Jambi Timur sudah mencapai 180 sentimeter atau 1,8 meter, kalau di pasar sudah sampai 1 meter,” katanya.

“Naik 1 sentimeter. Masih waspada II. Kalau naik 20 sentimeter lagi statusnya naik waspada I,” katanya melalui sambungan telepon pada Sabtu (20/1/2024).

Dia mengatakan, sempat ada satu orang korban anak berusia 10 tahun beberapa waktu lalu di Tahtul Yaman terpeleset.

“Karena tidak bisa berenang maka dia tenggelam dan meninggal,” katanya.

Dia mengatakan, tim penanggulangan bencana Kota Jambi sudah melakukan incident command system (ICS) atau melakukan mitigasi terhadap wilayah-wilayah rawan bencana.

“Di antaranya yang berada di pinggir Sungai Batanghari. Dari mitigasi itu sementara kita ada tempat penampungan kalau kondisi sudah siaga satu,” katanya.

Saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan seluruh camat di Kota Jambi untuk mendata keluarga rentan, wanita, lansia, anak-anak, disabilitas dan ibu hamil.

“Selain itu kita juga membuat imbauan terhadap seluruh masyarakat dan seluruh camat soal masalah banjir agar waspada soal kelistrikan, keluarga rentan, barang berharga, binatang melata dan itu juga sudah kita sampaikan di grup dan selalu update informasi prakiraan cuaca,” katanya.

Selain itu, dia juga mengimbau agar jangan mengemudikan kendaraan di wilayah banjir dan melarang anak-anak mandi di wilayah banjir.

Dia mengatakan, BPBD mendirikan tenda di Legok Dua dan di Danau Sipin Satu.

“Nanti kalau statusnya jadi siaga kita akan buka seperti dapur umum,” katanya.

Dia mengatakan, banjir ini disebabkan oleh luapan Sungai Batanghari. Mulai dari Kerinci, Sarolangun, Merangin, Tembesi. Di daerah hilir, yaitu di Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat debitnya juga sedang naik alias banjir. Maka Kota Jambi otomatis terkena dampaknya.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/21/083352878/8-kecamatan-di-kota-jambi-masih-terendam-banjir-1732-jiwa-terdampak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke