Salin Artikel

Kelenteng Tien Kok Sie, Tempat Peribadatan Tri Dharma di Sisi Kawasan Pasar Gede Hardjonagoro

KOMPAS.com - Kelenteng Tien Kok Sie adalah sebuah tempat ibadah yang terletak di bagian selatan kawasan Pasar Gede Hardjonagoro, Solo.

Lokasi Kelenteng Tien Kok Sie tepatnya berada di Jalan RE Martadinata No. 12, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.

Nama Kelenteng Tien Kok Sie berasaldari dua kata yaitu ‘Sie’ berarti kelenteng dan ‘Tien’berarti Tuhan, sehingga namanya memiliki arti sebagai tempat ibadah untuk pemujaan kepada Tuhan.

Kelenteng Tien Kok Sie juga dikenal dengan nama Vihara Avalokitesvara yang diubah namanya setelah masa pemerintahan presiden Indonesia yang keempat, Abdurrahman Wahid.

Penggantian nama tersebut dilakukan karena mengikuti kebijakan tentang penetapan agama Konghucu sebagai salah satu agama yang diakui secara resmi di Indonesia.

Kelenteng Tien Kok Sie menjadi tempat ibadah Tri Dharma, yaitu untuk penganut Taoisme, Konghucu, dan Buddha.

Sehingga umat yang datang untuk berdoa di tempat ibadah ini juga berasal dari ketiga kepercayaan tersebut.

Sejarah Kelenteng Tien Kok Sie

Dilansir dari laman TribunSolo.com, pengurus klenteng Tien Kok Sie menjelaskan bahwa tempat ibadah ini diperkirakan berdiri sejak 300 tahun lalu.

Klenteng Tien Kok Sie dibangun sekitar 1748 atau tiga tahun setelah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berdiri di tahun 1745.

Sebelum peristiwa Geger Pecinan, bangunan tempat ibadah itu semula berada di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Namun setelah peristiwa Geger Pecinan, Keraton harus dipindahkan perpindahan Keraton Kartasura ke Surakarta (Desa Sala).

Sehingga seiring perpindahan ibu kota kerajaan, pasar sebagai pusat keramaian termasuk juga Klenteng Tien Kok Sie juga ikut berpindah.

Kelenteng ini dibangun kembali di atas tanah milik Keraton Kasunanan Surakarta, dan pendiriannya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa yang bertempat tinggal di kompleks pecinan Pasar Gede Hardjonagoro.

Di belakang Kelenteng Tien Kok Sie terdapat Kali Pepe yang dahulu menjadi sebuah pelabuhan kecil sebagai akses keluar masuknya pedagang di Kota Solo.

Klenteng ini semula digunakan sebagai tempat sembahyang saja, tetapi lambat laun menjadi tempat untuk bersosialisasi antar masyarakat Tionghoa.

Sehingga keberadaan Kelenteng Tien Kok Sie adalah bukti akulturasi antara budaya Tionghoa dan budaya Jawa di Surakarta melalui jalur agama dan perdagangan.

Baru setelah 275 tahun berdiri, Klenteng Tien Kok Sie menerima akhirnya memiliki surat kepemilikan tanah.

Penyerahan sertifikat tanah Kelenteng Tien Kok Sie dilakukan oleh Walikota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo pada 16 Oktober 2020.

Daya Tarik Kelenteng Tien Kok Sie

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Kelenteng Tien Kok Sie juga menjadi bangunan cagar budaya yang menarik bagi wisatawan.

Status Kelenteng Tien Kok Sie sebagai bangunan cagar budaya ini ditetapkan pada 3 Mei 2013 melalui surat keputusan Wali Kota Surakarta nomor 646/1-R/1/2013 dengan nomor registrasi CB.1269.

Seluruh material bangunan kelenteng yang ada saat ini masih asli seperti kali pertama dibangun, dengan material kayu jati yang dibangun dengan sistem knock down menggunakan pasak.

Bangunan ini memiliki arsitektur khas dengan adanya ornamen yang diukir pada pintu dan jendela, dengan dua arca singa (ciok say) yang dianggap sebagai penolak bala.

Pada ukiran bangunan dan atapnya terdapat banyak ornamen naga, termasuk dua naga berwarna hijau yang mengapit semacam bola mustika di bagian atapnya.

Kelenteng Tien Kok Sie juga biasanya akan bersolek menjelang perayaan Grebeg Sudiro jelang Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.

Seluruh bagian bangunan akan dibersihkan, serta dilakukan pula ritual kimsin atau penyucian patung dewa-dewi dengan kembang tujuh rupa.

Lampion warna merah dan kuning juga akan dipasang untuk semakin memeriahkan suasana.

Beberapa wisatawan juga tampak sengaja datang menyinggahi kelenteng bersejarah tersebut untuk beribadah.

Tidak hanya itu, keindahan Kelenteng Tien Kok Sie juga kerap mengundang banyak wisatawan untuk melakukan swafoto dan mengunggahnya di akun sosial media masing-masing.

Sumber:
kemdikbud.go.id  
surakarta.go.id  
kec-jebres.surakarta.go.id  
pariwisatasolo.surakarta.go.id  
jatengprov.go.id  
solo.tribunnews.com . 
surakarta.go.id  
kalsel.antaranews.com  

https://regional.kompas.com/read/2024/01/20/225606278/kelenteng-tien-kok-sie-tempat-peribadatan-tri-dharma-di-sisi-kawasan-pasar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke