Salin Artikel

Pria di Alor Diduga Dikeroyok 3 Oknum Brimob, Ini Tanggapan Kapolda NTT

Akibatnya, Arjuna mengalami luka lebam di kedua matanya, luka robek di pelipis mata bagian kiri, dan luka pada bagian bibirnya.

Penjelasan keluarga

Kakak kandung Arjuna yang bernama Mega Puken mengungkap kejadian pengeroyokan yang dialami adiknya.

"Adik saya ini dikeroyok oleh tiga anggota Brimob yang bertugas di Kompi 4 Yon A, Alor, pada Kamis, (18/1/2024), sekitar pukul 17.00 Wita," kata Mega Puken pada Kompas.com, Jumat (19/1/2024).

Mega menyebutkan, tiga orang oknum anggota Brimob tersebut berinisial ML, AA, dan MIA.

Kasus penganiayaan itu, lanjut Mega, bermula saat anak perempuan dari salah satu pengeroyok jatuh cinta kepada Arjuna, tetapi Arjuna menolaknya.

Kemudian, ketika Arjuna baru pulang beribadah dari masjid, gadis itu lantas mengejarnya dan berteriak dengan alasan dilecehkan oleh adiknya.

"Padahal, menurut adik saya, dia baru selesai shalat dan disaksikan oleh sejumlah warga lainnya," ungkap Mega.

Tak lama kemudian, tiga anggota Brimob mendatangi rumahnya dengan alasan ada laporan polisi di Polres Alor.

Tiga Brimob itu pun memaksa Ajuna untuk mengikutinya. 

Namun, belum tiba di Polres Alor, tiga oknum itu menghentikan paksa adiknya di Jalan Raya Teluk Mutiara.

Mereka lalu diduga mengeroyok adiknya berulang kali. Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi kejadian tak bisa melerai karena diancam akan dipukul.

Kasus itu akhirnya dilaporkan ke Polres Alor untuk diproses secara hukum.

Telah diselesaikan

Komandan Satuan Brimob Polda NTT, Kombes Pol Ferry Raimond Ukoli, mengatakan, kasus itu sudah diselesaikan.

"Kasusnya susah di-clear-kan tadi malam," kata Ferry kepada Kompas.com di Markas Polda NTT.

Ferry menjelaskan, penyebab kasus itu karena anak dari salah satu anggotanya yang bertugas di Alor berusia 20 tahun diduga dilecehkan oleh Arjuna.

Sehingga anggota pun kecewa dan marah dengan perbuatan Arjuna. Meski begitu kata dia, kasus itu sudah diselesaikan.

Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga, mengatakan, akan mengecek informasi pengeroyokan itu.

"Kasus ini tidak usah ditutupi. Harus diberitakan dengan jelas dan benar. Sampaikan kepada masyarakat. Dan kasus ini sudah diselesaikan semacam perdamaian antara yang memukul dan dipukul," kata Daniel.

"Anggota Brimob juga sudah mengakui bahwa itu karena emosi melihat anaknya yang dilecehkan," sambungnya.

Kapolda berharap kasus ini bisa disampaikan kepada masyarakat secara berimbang agar tidak muncul berita yang keliru.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/19/203815078/pria-di-alor-diduga-dikeroyok-3-oknum-brimob-ini-tanggapan-kapolda-ntt

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke