Akibatnya, peralatan sekolah mulai dari buku hingga komputer pun rusak.
“Kalau kerugian diperkirakan mencapai Rp 10 miliar, karena masih ada beberapa aset yang belum terdata,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara, Zazili, Kamis (18/1/2024).
Zazili menjelaskan, kondisi banjir saat ini telah berangsur surut di Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir. Dari data yang didapat, setidaknya masih ada 18 sekolah yang masih terendam.
Sementara, sekolah yang telah surut kini mulai dibersihkan oleh guru, murid, dan relawan lainnya yang ikut membantu.
“Kemungkinan kalau air tidak naik lagi sekolah kembali normal pada Senin besok. Sudah enam hari mereka diliburkan sejak banjir berlangsung,” ujar Zazili.
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Rawas Ilir. Sebab, kondisi air mulai naik pada malam hari. Sehingga, seluruh barang di sekolah tak ada satu pun sempat diselamatkan.
Bahkan, dinding sekolah pun jebol diterjang banjir bandang, karena arus yang begitu deras. “Di Rawas Ilir juga banyak pagar sekolah jebol karena arus deras," ujar dia
Zazili berharap cuaca kembali bersahabat, sehingga banjir dapat surut secara menyeluruh dan aktivitas warga dapat kembali normal.
“Harapannya cuaca dapat lebih baik lagi, sehingga banjir dapat surut dan sekolah berlangsung normal,” harap dia.
https://regional.kompas.com/read/2024/01/18/130233778/36-sekolah-di-musi-rawas-utara-terendam-kerugian-capai-rp-10-miliar